Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Alm. Faisal Basri: Ekspor Stainless Steel Indonesia Naik Luar Biasa, tetapi…

Minggu, 15 September 2024 | 16:07 WIB Last Updated 2024-09-15T09:07:37Z

Tintasiyasi.ID -- Ekonom dan Politikus senior alm. Faisal Basri mengungkapkan fakta di balik kenaikan ekspor stainless steel yang sesungguhnya, dalam video kenangan yang kembali diunggah kanal YouTube Refly Harun, Dua Jam Bersama Faisal Basri: Ekonom Lurus dan Bersahaja, Kamis (05/09/2024).

 

“Wah ekspor stainless steel kita naik luar biasa. Memang naik ekspornya, tetapi yang ekspor mereka, modalnya dari mereka. Ya rupiahnya enggak menguat, karena yang terjadi adalah peningkatan nilai tambah di China bukan di Indonesia,” jelasnya lantang.

 

“Jadi pertumbuhan industri itu dua kali lipat PDB, sekarang selalu di bawah PDB. Nah, kenapa industri penting? Karena industri itu menciptakan nilai tambah, diolah. Tadinya karet itu harganya 10 jadi 100, gara-gara jadi ban, kan gitu. Nah sekarang dijual semua. Bahkan lebih parah lagi sekarang, kita sudah kasih kekayaan alam itu kepada investor,” jelasnya.

 

Ia tegas mengatakan bahwa sumber daya nikel di Indonesia telah dikuasai oleh asing.

 

“Biji nikel itu investornya dari 23, 21 dari China daratan itu. Ini fantastis,” terangnya.

 

Tak hanya itu, nikel Indonesia dijual dengan harga yang sangat murah di bawah harga dunia. Tentu hal itu membuat dirinya murka terhadap keputusan pemerintah yang sembrono.

 

“Jadi kalo mereka, pabrik mereka di China beli biji nikel di Pasar Shanghai itu harganya 80 dolar, Pemerintah Indonesia menetapkan harganya 34 dolar saja kalo disini. Tidak ada negeri yang setolol ini, maaf ya,” tegasnya.

 

Selain itu, ia juga memaparkan fakta lain mengenai pekerja di tambang nikel sendiri yang ternyata diimpor langsung dari China.

 

“Ada di suatu tempat itu 60 persen pekerja China, mayoritas mereka. Nah sekarang mereka merambah tidak hanya membeli biji nikel dari penambang tapi mereka sekarang menguasai tambangnya juga yang sebetulnya tidak boleh menurut undang-undang. Tapi nah itu yang pakek lokal, nama lokal, ya boleh jadi,” bebernya.

 

Tak sampai di situ, alm. Faisal mengungkapkan bahwa tambang nikel itu diawasi langsung oleh TNI dan Polri.

 

“Mereka tidak dijaga satpam, tetapi TNI dan Polri. Kalau TNI dan Polri ada ancaman, nah, rakyat lah yang dianggap ancaman itu. Jadi harus dijaga TNI POLRI,” ungkapnya.

 

Dirinya sangat menyayangkan apa yang dilakukan pemerintah terhadap kekayaan alam Indonesia. Ia juga mengungkapkan bahwa limbah tambang pun dibuang sesuka hati hingga mengotori Laut Banda yang indah.

 

“Jadi sudah sedemikian dijual murahnya negeri ini, sementara kerusakannya luar biasa. Laut Banda kan indah ya, nah sekarang mereka diijinkan untuk membuang limbah,” terangnya.

 

Ia mengatakan bahwa ada kenyataan miris di balik fakta merdekanya negeri ini.

 

“Kita merdeka, tetapi kerusakannya semakin tidak terkendali,” ujarnya

 

Oleh karena itu, seharusnya ada upaya kita untuk menghentikan kerusakan ini. Terlebih, sumber daya alam yang terekploitasi ini tak ada sedikit pun bekasnya untuk kesejahteraan rakyat.

 

“Eksploitasi sumber daya alamnya kian masif gitu, bahkan bekasnya ke rakyat nggak ada, jadi kan ini harus kita hentikan,” pungkasnya.[] Hima Dewi

Opini

×
Berita Terbaru Update