Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Terkait Mundurnya Ketum Golkar, Direktur Pamong Institute: Ada Tekanan Pihak Eksternal

Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:25 WIB Last Updated 2024-08-15T10:26:20Z
TintaSiyasi.id -- Menanggapi mundurnya Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky, M.Si menilai itu mengindikasikan adanya tekanan pihak eksternal.

“Ini mengindikasikan kuat adanya tekanan pihak eksternal,” ujarnya di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu: Mundurnya Ketum Golkar, Karpet Merah Politik Dinasti Jokowi? Rabu (14/08/2024).

Menurutnya, yang bisa melakukan tekanan kepada partai besar seperti Golkar, tentu punya kekuasaan yang besar. Diantara para penguasa politisi yang punya kekuasaan besar adalah Presiden Jokowi. Dalam hal tersebut publik akan bisa menilai sekelas ketua umum Partai Golkar Airlangga yang mengundurkan diri pastinya ada tekanan. Tentu orang yang mempunyai kekuasaan besar.

“Kalau itu terjadi benar analisis itu, maka politik dinasti Jokowi tentu akan mulus karena kedepan bisa saja menjadi tempat bernaung di bawah "pohon beringin",” ujarnya.

Ia menilai, bahwa di situlah bertemunya titik kesamaan kepentingan antara pihak yang menginginkan Partai Golkar maupun pihak yang diminta untuk mundur dan kalaulah Partai Golkar akhirnya jadi tempat bergabungnya keluarga pak Jokowi. Maka menurutnya, Partai Golkar tetap akan diuntungkan karena pasti ada pengaruh dari kekuasaan yang ada.

“Ini catatan saya, mestinya kalau saja mau ada perubahan signifikan ingin menggagalkan terjadinya politik dinasti atau meminimalisir terjadinya politik dinasti mestinya terjadi perlawanan para pemimpin partai besar, itu kalau partai tidak berpikiran pragmatis,” jelasnya.

“Misalnya Partai Golkar tidak mau mundur, tentu akan terjadi kekisruhan. Saya pikir kalau dia bisa menggalang partai-partai lain untuk meyakinkan bahwa saatnya kita tidak boleh ditekan-tekan, kemudian partai-partai lain ikut-ikutan semua walaupun mungkin ada korban yang dikriminalkan, tetapi tentu akan ada perubahan yang signifikan” tambahnya

Yang menjadi persoalan menurut Wahyudi, para politisi tersebut semuanya pragmatis tidak pernah berpikir idealis untuk bisa melakukan perubahan yang berarti. 

Justru pada akhirnya, menurutnya, negara akan terus dikendalikan oleh kaum oligarki, bahkan politisinya akan tumbuh dengan subur politik dinasti dan itu tidak bisa di hindari, masyarakat bisa melihat berbagai indikasi itu terjadi dan hari ini terus terjadi. []Aslan La Asamu

Opini

×
Berita Terbaru Update