Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Shakeel Afsar: Kami Berpihak pada Komunitas Muslim dan Tidak Menoleransi Diskriminasi Kelompok Ekstrem Sayap Kanan

Senin, 12 Agustus 2024 | 09:17 WIB Last Updated 2024-08-12T02:17:57Z

Tintasiyasi.ID -- Kanal YouTube I am Birmingham bertajuk We Won’t Tolerate Right-Wing Extremist Tommy Robinson merilis sikap orator Shakeel Afsar dalam aksi damai di depan masjid-masjid  Birmingham dan juga perumahan warga Muslim, United Kingdom (UK) atau Inggris yang menegaskan bahwa mereka berpihak pada komunitas Muslim dan tidak menoleransi kelompok ekstrem sayap kanan Tommy Robinson dan diskriminasi terhadap kaum Muslim.

 

“Kami jelas menyampaikan bahwa bahwa kami berpihak pada  komunitas kami (Muslim) dan tidak menoleransi kelompok ektsrem sayap kanan dan diskriminasi terhadap komunitas kami oleh orang lain seperti Tommy Robinson. Kami beramai-ramai hari ini di sini untuk melindungi rumah-rumah warga. Tentunya kami di sini berkumpul dengan damai.  Paling penting adalah  masjid di belakang saya ini terlindungi,” ujar Shakeel Afsar, Rabu (07/08/2024).

 

Menurut Shakeel, kerusuhan yang didalangi oleh Tommy Robinson telah menyebabkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat Inggris yang selama ini yang bisa dikatakan terjalin erat.

 

Ketika wartawan setempat menanyakan maksud dari para warga Muslim yang melakukan aksi damai dengan menutup wajah, ia menjelaskan hal tersebut bukan karena ingin melakukan aksi buruk atau sedang menyembunyikan sesuatu. Melainkan sebagai pelindung diri dari sorotan kamera agar tidak berimbas pada pekerjaan mereka.

 

Karena bagaimanapun, sebagai sesama Muslim ada dorongan keinginan untuk saling membela dan menolong. Dan mereka yang menutup wajah bukan karena ingin melakukan hal buruk atau menyembunyikan sesuatu yang buruk. Bukan, tetapi mereka menutupi wajah karena perlakuan diskriminasi nantinya terkait keamanan pekerjaan mereka. Tetapi di sisi lain, mereka juga ingin membela dan melindungi komunitasnya (Muslim),” imbuhnya.

 

Selanjutnya, Shakeel juga mempertanyakan sikap beberapa imam di UK yang menjadi penengah situasi kerusuhan, sampai kapan umat Islam harus diam dan menerima fitnah serta diskriminasi yang terus-menerus dilancarkan oleh kelompok ekstrem sayap kanan.

 

“Namun saya juga ingin menyampaikan dengan tegas kepada para imam yang berada di depan yang tentunya memahami situasi ini dan mengadvokasi secara damai. Berapa lama kita harus diam? Berapa lama lagi umat Islam ini difitnah dengan kebencian yang amat sangat bahkan dikriminalisasi dalam empat tahun terakhir ini? Bukankah mereka saudari kita? Atau para lelaki Muslim yang berjenggot ditarik paksa? Sampai kapan kita harus bertoleransi dengan kondisi itu?” tanya Shakeel dengan tegas.

 

Shakeel mengingatkan agar semua kaum Muslim membuka mata serta memahami dengan benar dengan kondisi yang sedang terjadi. Ketika umat Islam fokus menyuarakan pembebasan Palestina di berbagai penjuru dunia, maka kelompok ekstrem sayap kanan pun muncul dan mencoba untuk menyerang umat Islam di UK.

 

“(Kami) tidak akan menoleransi sikap ektrem sayap kanan yang diskriminatif terhadap umat Islam. Sebab warga Muslim yang tinggal di UK adalah komunitas yang taat aturan. Kami akan menyampaikan keluhan ini hingga ke pejabat pemerintah demi mempertahankan keselamatan diri, juga komunitas Muslim,” lugasnya.

           

“Ketika kita mempromosikan satu komunitas yang minoritas di sekolah kita boleh, promosi seksualitas kepada anak-anak juga dibolehkan. Tetapi ketika ada hal untuk melindungi masyarakat yang merupakan alat untuk membangun UK (komunitas Muslim), justru malah  kami dianggap sebagai warga kelas tiga. Pesan saya kepada Sekretaris Menteri Dalam Negeri, Anda turunlah ke bawah, kawan. Anda tinggal di kantor anda saja, dan tidak melihat apa yang terjadi sebenarnya di jalananan,” pinta Shakeel.

 

Bisa dipastikan katanya,  jika orang Inggris kulit putih yang mengalami kekacauan yang sama, pasti akan disambut dan bahkan dibantu. Tetapi seharusnya pemerintah mendengar keluhan warga Muslim yang kehadirannya bukan untuk didiskriminasi sebab mereka juga telah tinggal di UK selama bertahun-tahun.

 

“Jika banyak yang tidak menerima saya katakan bahwa terjadi kebencian yang amat mendalam kepada Islam dan kaum Muslim selama empat tahun terakhir, faktanya, komunitas kami (Muslim) telah ditarget, para imam kami juga ditarget, komunitas kami ditarget, masjid kami pun jadi target. Kampanye apa yang akan mampu menghentikan semua ini?” tambahnya lanjut.

 

Sudah waktunya kata Shakeel, warga Muslim harus mempertahankan dan membela diri. “Kami membawa damai, dan juga selalu taat aturan. Kami juga bekerja dan para imam kami juga yang mungkin sangat banyak Anda intervensi. Dan kami tentu akan bersama-sama karena terlalu lama kami tersiksa apakah itu di UK, Timteng, Palestina, ataupun di Kashmir,” pungkasnya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update