TintaSiyasi.id -- Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi mengatakan, setiap kebijakan negara-negara besar di dunia ini tidak akan bisa dilepaskan dari kepentingan dan kendali Amerika Serikat.
"Setiap kebijakan-kebijakan negara-negara besar di dunia ini di Eropa termasuk Cina itu tidak akan bisa dilepaskan dari kepentingan dan kendali Amerika Serikat," ungkapnya dalam Deal! Cina Satukan Hamas – Fatah | Ada Pengaruh AS? Di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (1/8/2024).
Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan membiarkan adanya kebijakan-kebijakan global yang dilakukan oleh negara-negara besar seperti Eropa ataupun Cina yang bisa mengganggu posisinya sebagai negara utama dalam tatanan internasional.
"Oleh karena itu perlu kita pahami, bahwa kenapa Cina dalam tanda kutip bisa menjadi mediator dalam konsoliasi antara faksi-faksi yang ada di Palestina terutama antara Hamas dan Fatah? Kita patut menduga karena sesungguhnya ini sejalan dengan kepentingan Amerika Serikat. Mengingat tujuan dari rekonsiliasi ini adalah pembentukan pemerintahan persatuan di Palestina yang menyatukan Tepi Barat dan Jalur Gaza yang selama ini terpisah," paparnya.
Ia mengatakan, dua negara ini (Amerika dan Cina) memiliki kepentingan masing-masing. Amerika ingin tetap mempertahankan dominasinya di Timur Tengah. Karena itu Amerika sudah dipastikan tidak akan membiarkan ada kekuatan-kekuatan lainnya yang menggeser pengaruhnya. Kecuali peran dari negara itu sejalan dengan kepentingan Amerika.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Cina memang secara ekonomi bisa berkompetisi dengan Amerika. Tetapi secara politik internasional tampaknya ingin punya peran lebih besar.
"Kita tahu Amerika sejak lama itu menginginkan adanya dua negara di sana (Palestina) yang disebut dengan two state solution. Jadi ini sejalan sebenarnya dengan solusi Amerika Serikat. Sementara Cina tentu punya kepentingan juga, ingin menjadi negara besar. Ya paling tidak bisa mempengaruhi Amerika Serikat dalam tatanan dunia global secara politik," paparnya.
Ia menjelaskan masyarakat patut menduga bahwa pemerintahan nasional yang disebut elit politik Cina sendiri adalah pemerintahan yang menjadi solusi pasca perang di Gaza ini sebenarnya sejalan dengan kepentingan Amerika.
"Bahwa jalur Gaza nanti akan dikendalikan oleh pemerintahan nasional di mana di situ Fatah memiliki peran ya jadi bisa kita pastikan dengan bergabungnya Fatah dan Hamas untuk mengelola Gaza pasca perang ini atau pasca konflik gencatan senjata itu bisa juga kita duga adalah untuk mereduksi ya peran Hamas untuk mengendalikan Gaza dan ini sebenarnya sejalan dengan kepentingan Amerika dan Israel sendiri," ungkapnya.
"Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh Cina itu tanda kutip bisa berjalan karena adanya lampu hijau dari Amerika Serikat ya Meskipun Amerika Serikat tidak secara terbuka tentunya menyatakan seperti itu ya," pungkasnya [] Alfia Purwanti