Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Prostitusi Anak Subur dalam Sistem Kapitalis

Selasa, 06 Agustus 2024 | 08:48 WIB Last Updated 2024-08-06T01:48:45Z
TintaSiyasi.id -- Sebanyak 24.000 anak dengan rentang usia 10 samapai 18 tahun terlibat dalam prostitusi online. Ini merupakan angka yang sangat fantastis. Masa remaja adalah masa di mana masih mengenyam pendidikan untuk meraih cita – cita, nyatanya justru terlibat dalam prostitusi. Miris lagi  prostitusi yang dilakukan justru diketahui oleh orang tuanya sendiri dan orang tua pun membiarkan anaknya menjadi pekerja seks tersebut. Ini semua di sebabkan oleh gagalnya pola asuh dan pola didik serta lepas dan abainya peran dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga. Sehingga anak menjadi bebas dalam berekspresi tanpa batas dan menghasilkan kerusakan.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya menemukan transaksi mencapai Rp127 miliar yang diduga terkait dengan prostitusi anak (ANTARA.com, 26/Juli/2024)

Penyebab utama kasus prostitusi adalah kemiskinan. Sulitnya mendapatkan pekerjaan membuat kepala keluarga lepas kendali dan tanggung awab terhadap anaknya. Banyaknya kebutuhan dan tuntutan yang harus di penuhi membuat anak terjerumus dalam prostitusi. Sebab prostitusi adalah jalan cepat untuk menghasilkan uang. Meskipun prostitusi itu haram tetapi untuk menghasilkan uang tidak di butuhkan keahlian khusus dan tamatan. Maka dari itu banyak dari para remaja mengambil jalan pintas ini. 

Rusaknya sistem pendidikan saat ini membuat para generasinya tidak lagi memikirkan tentang halal dan haramnya sebuah tindakan. Mereka hanya terobsesi pada pemenuhan kepuasan jasadiah semata. Sistem pedidikan yang rusak ini di hasilkan dari penerapan sistem kehidupan sekularisme kapitalisme yang berasaskan pada pemuasan hawa nafsu dan materi saja sehingga menjadikan seseorang menghalalkan segala macam cara dalam meraih kepuasan dan harta. Serta mengabaikan nasib dan kepentingan orang lain dan juga mengabaikan dampak buruk yang di timbulkan oleh generasi. Bahkan ada juga orangtua yang tega menjual anaknya bahkan sampai mengetahui anaknya terlibat dalama aprostirusi online.  Begitu tampak nyata kerusakan yang telah terjadi dalam masyarakat bahkan keluarga saat ini. Ini semua karena negara tidak memberikan perlindungan secara nyata. Negara hanya hadir sebagai regulator dan pelaksana kepentingan para pemilik modal.

Sungguh berbeda dengan sistem Islam. Di dalam sistem Islam negara akan hadir dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan permasalaha yang ada. Negara juga akan menjamin keamanan bagi seluruh rakyatnya termasuk anak – anak. Negara juga wajib memberikan jaminan kesejahteraan dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan memberikan upah yang sesuai. Sehingga kepala keluaraga dapat mencukupi kebutuhan hidup anggota keluaraganya dengan baik sehingga menutup celah bagi tindakan kriminal di masyarakat seperti prostitusi. Bagi anak-anak juga akan diberikan pendidikan Islam secara kontinyu. Sehingga terbentuklah kepribadian Islam dalam diri anak yang membuat mereka tidak mudah terperosok dalam jurang kerusakan dan kesesatan.

Semua ini akan terwujud hanya dalam penerapan sistem Islam kaffah dibawah naungan institusi khilafah Islam yang menjadikan negara sebagai raa'in (pengurus). Islam juga menjamin bahwa anak - anak berhak mendapatkan orang tua yang shalih dan shalihah yang memahami hakikat kehidupan karena orang tua wajib mengajarkan anak bahwa tujuan hidup yang hakiki adalah meraih ridho Allah dan juga memberikan pemahaman bahwa manusia mempunyai keterikatan terhadap seluruh aturan Allah.

Dalam Islam sistem pergaulan pun akan dibatasi sehingga dapat menghindari sekaligus menghilangkan perzinahan dan praktek kemaksiatan lainnya. Sebagai mana kejadian yang marak saat ini. Hanya dengan sistem Islam secara kaffah semua ini akan terwujud, karena hanya Islam yang dapat memberikan sanksi yang tegas dan dapat memberikan efek jera bagi si pelaku prostitusi apa pun bentuknya.

Wallahu 'alam Bisshawab.

Oleh: Nur Afrida
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update