Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Negara Gagal Menjamin Makanan Halal dan Baik bagi Rakyat

Selasa, 06 Agustus 2024 | 10:51 WIB Last Updated 2024-08-06T03:51:29Z
TintaSiyasi.id -- Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan baik tentu menjadi dambaan setiap orang. Sebab, makanan dan minuman merupakan kebutuhan hidup manusia. Namun miris, dalam beberapa pekan terakhir media sosial ramai tentang pembahasan anak cuci darah di RSCM. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso menegaskan tidak ada laporan peningkatan kasus gagal ginjal pada anak. (Cnnindonesia.com, 26/7/2024)

Meski tidak ada lonjakan anak penderita gagal ginjal yang berujung cuci darah, keberadaan kasus ini perlu menjadi perhatian bagi negara karena sebagian kasus erat kaitannya dengan pola konsumsi yang salah atau tidak sehat, dan ini yang mendominasi faktor penyebab gagal ginjal. Tentu kita tidak menginginkan meningkat nya gagal ginjal terjadi dinegeri kita apalagi pada anak-anak.

Namun, fakta saat ini industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Salah satu yang menjadi tren adalah melimpah nya produk berpemanis, mulai dari industri makanan ringan, minuman ringan dan produk olahan lain nya. Bahkan produk tersebut mengandung gula yang tidak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam angka kecukupan gizi. Apalagi sebagian besar produk tersebut adalah produk makanan dan minuman yang banyak dikonsumsi dikalangan anak-anak atau remaja. Tentu hal ini membutuhkan perhatian serius dari negara untuk meninjau ulang produk-produk yang beredar ditengah masyarakat yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Hal ini wajar terjadi dalam kehidupan yang diatur oleh sistem kapitalisme. Dalam kapitalisme, keuntungan menjadi tujuan utama dari proses produksi. Banyak nya industri yang berdiri memproduksi makanan atau minuman tanpa memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan, halal dan baik. Sebab, yang menjadi tujuan utama para pengusaha adalah keuntungan yang sebesar-besarnya. Negara dalam sistem ekonomi kapitalisme juga tidak memiliki kontrol yang ketat dalam mengawasi berdirinya industri-industri makanan yang ada. Bahkan negara terkesan abai dalam menentukan standar keamanan pangan dan abai dalam memberikan jaminan keberadaan makanan yang halal dan baik.

Padahal, menyediakan makanan yang halal, baik dan aman bagi tubuh merupakan hal penting bagi sebuah negara demi menjamin kesehatan seluruh masyarakat terlebih lagi pada usia anak-anak dan remaja untuk mewujudkan generasi  yang sehat dan kuat. Tubuh yang kuat juga sangat penting untuk keberlangsungan menuntut ilmu. Namun semua ini sama sekali diabaikan dalam sistem kapitalisme.

Islam mewajibkan negara menjamin pemenuhan bahan pangan yang halal dan baik sesuai dengan perintah syariat. Sebagaimana tertuang dalam kitabullah, "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah, jika hanya kepadaNya saja kamu menyembah". (QS.An-Nahl : 114) Dari dalil ini bisa kita pahami pentingnya peran makanan yang halal dan baik bagi tubuh kita.

Maka, untuk bisa menjaga keberlangsungan itu semua dibutuhkan peran negara yang akan mengawasi industri makanan agar berjalan sesuai ketentuan Islam. Dalam Islam, negara harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang tersebut semisal pakar gizi dan badan yang berkompeten mengawasi halal haram suatu produk. Baik ahli gizi maupun pengawas semua nya harus menjalankan amanah dengan penuh tanggungjawab dan ketakwaan kepada Allah SWT. Negara juga wajib melakukan pengawasan dan sanksi tegas bagi yang melanggar konsep halal dan baik suatu produk.

Selain itu, negara akan melakukan edukasi atas makanan halal dan baik ini melalui berbagai mekanisme dan sarana untuk mewujudkan kesadaran pangan yang halal dan baik. Dengan memanfaatkan media informasi yang ada. Sehingga masyarakat bisa memahami penting nya mengkonsumsi makanan sehat, bergizi, halal dan baik. Semua ini butuh peran negara yang benar-benar menjalankan peran nya sebagai ra'in (pemelihara) urusan umat yaitu negara khilafah Islam.

Wallahua'lam Bisshawab

Oleh: Farida Marpaung
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update