TintaSiyasi.id -- Kelompok Sayap Kanan melakukan aksi protes di beberapa kota di United Kingdom (UK). Para demonstran menargetkan masjid dan warga pendatang selain berkulit putih. Akibatnya, ratusan pelaku telah ditangkap aparat keamanan.
Protes diawali setelah munculnya sebuah rumor yang menyebar bahwa seorang Muslim imigran melakukan kejahatan, yaitu menyerang dan menusuk seseorang di dalam sebuah studio tari di kota Southport pada Juli (29/07/2024). Dan peristiwa penusukan tersebut telah mengakibatkan 3 gadis remaja tewas.
Seseorang yang namanya tidak disebutkan karena alasan keamanan dan hukum, berusia 17 tahun, telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku penyerangan.
Pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa tersangka lahir di Wales, dan tidak diketahui ada hubungannya dengan Islam. Ia memiliki nama panggilan Axel Rudakabuna.
Namun, rumor tentang pelaku adalah seorang Muslim imigran telah disebarkan secara nyata oleh kelompok Sayap Kanan, terutama oleh salah seorang aktornya bernama Tommy Robinson dan seorang politisi Nigel Farage.
Ratusan orang berkumpul pada tanggal 30 Juli dengan target serangan adalah masjid -mesjid di wilayah Southport dan menyebabkan kekacauan yang kian meluas, serta merusak masjid juga fasilitas publik.
Hari berikutnya, ratusan pendukung Sayap Kanan berkumpul di Westminster, di luar Downing Street. Mereka menyerukan yel-yel ,“ hentikan boat, selamatkan anak-anak kita,” sambil melemparkan botol dan kaleng ke petugas kepolisian. Lebih dari 100 telah ditangkap.
Protes juga meluas hingg ke kota Hartleepol, Aldershot, dan Manchester. Perdana Menteri Keir Starmer bersama beberapa aparat kepolisian telah melakukan pertemuan untuk membahas keamanan yang menjadi target para demonstran.
Namun, banyak yang mengkritik atas diamnya pemerintah. Serta tidak adanya upaya untuk mencari bukti demi meyakinkan publik bahwa umat Islam aman. Tetapi sebaliknya, umat Islam kini sedang merasa tidak nyaman dan rentan di tengah maraknya tensitas kelompok Sayap Kanan.
Masyarakat United Kingdom merespons dengan kritik atas kerusuhan yang dilakukan oleh kelompok Sayap Kanan, dan mereka membandingkannya dengan aksi Pro-Palestina, yang terjadi secara terus menerus di London sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Meskipun aksi Pro-Palestina tidak menyebabkan adanya koban jatuh, akan tetapi aksi protes Pro- Palestina telah dilabelisasi sebagai “barisan kebencian” oleh para politisi dan kritikus. Dan mereka mengeklaim bahwa aksi Pro-Palestina telah melahirkan ancaman publik.
Situasi kontras dialami oleh demonstran Sayap Kanan. Justru protes tersebut telah dipertahankan dan kerusuhan yang terjadi mencerminkan hasil dari frustasi Britain menghadapi masyarakat yang multikultural.
Hakim memutuskan untuk membebaskan nama-nama penyerang agar menghentikan disinformasi tentang kasus yang menyebar., tetapi dengan harapan, mereka yang tidak ditangkap agar tidak melakukan kesalahan yang sama dan tidak menyebarkan infomrasi tanpa bukti. []M. Siregar
Sumber Berita Terjemahan: Far-right Riots Target British Muslim After Soutport Murder, TRT worls, Kamis, 01/08/2024)