TintaSiyasi.id -- Merospons terbunuhnya Pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyah, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menuturkan bahwa kematian Ismail Haniyah menghidupkan perjuangan dan membuat Hamas makin kuat. Terbunuhnya tokoh-tokoh Hamas justru membuat Hamas makin kuat dan makin besar dukungannya.
“Ketika Yahudi mengira dengan terbunuhnya Ismail Haniyah, Hamas akan melemah kemudian punah, dia kecele. Betul seperti yang kita baca di dalam Al-Qur’an: "Jangan kau mengira bahwa orang yang terbunuh itu amwat bal ahya, sesungguhnya dia hidup". Secara zahir memang dia mati, tetapi perjuangannya itu menghidupkan. Kematiannya menghidupkan perjuangan,” ungkapnya di kanal Youtube UIY Official dalam Fokus Reguler: Dibalik Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ahad (4/8/2024).
UIY mengisahkan, seperti Syahidnya Sayyid Qutb, seorang tokoh Ikhwanul Muslimin yang memiliki kesadaran baru muncul di usia 50-an, tetapi menjadi orang yang sangat inspiratif. Ketika mati di tiang gantungan, kitab-kitabnya Ma’alim Fi Ath-thariq dan tafsir Fi-zhilalil Qur’an yang diterjemahkan dalam enam belas bahasa, makin banyak dibaca orang. Gamal Abdul Naser kecele menyangka dengan menggantung Sayyid Qutb perjuangan Ikhwanul Muslimin akan surut, tetapi justru makin membara dan berkembang.
“Begitu juga terjadi pada Hamas, terbukti memicu semangat perjuangan dan jihad yang luar biasa di seluruh penjuru dunia, ini satu hal penting untuk kita sadari dan pahami. Ketika Israel menyasar Ismail Haniyah, sebenarnya (dengan sadar atau tidak) menambah besarnya perlawanan terhadapnya, bukan makin kecil atau mengecil,” ujarnya.
"Kalau memandang dari pihak yang anti terhadap Zionis Yahudi, nama yang menjadi target utama, pasti Netanyahu. Begitu juga dibaca dari pihak sana, orang pertama yang menjadi target, pasti Ismail Haniyah atau tokoh-tokoh Hamas lain. Jadi ketika Ismail Haniyah akhirnya kena, itu sesuatu dalam konteks urutan target, yang itu wajar," tambahnya.
Pengkhianatan
Secara geografis UIY katakan, Iran dekat Israel, kemudian ada banyak masalah terkait Israel. Indonesia yang jauh dari wilayah Palestina saja, tidak sedikit bagian yang pro-Israel. Ketika Ismail Haniyah berkunjung ke Teheran dalam rangka mengikuti upacara pelantikan presiden Iran yang baru, jelas di sana ada operasi yang melibatkan dana sangat besar dan tokoh atau pihak yang bukan level perdana.
"Maka, benar apa yang dilakukan pemerintah Iran, kemudian menangkapi komandan-komandan militer. Karena pasti ini bukan operasi kecil sampai ketahuan titik di mana Ismail Haniyah tidur. Melihat poto bangunan yang hancur, sangat persis titik di mana dia tinggal. Artinya informasinya sangat akurat, sebagaimana dulu Israel membunuh Syekh Ahmad Yassin," terangnya.
"Syekh Ahmad Yassin pagi hari setelah sholat Subuh di satu masjid, persis ditembakkan rudal dari helikopter. Artinya ada yang membocorkan di mana kebiasaan Syeikh Ahmad Yassin sholat kemudian pulang, di titik itu kena sampai kursi rodanya remuk hancur. Menunjukkan bahwa pengkhianat (kalau di sini Yahudi Pesek, di sana Yahudi Syiah) memang nyata. Mossad memang bekerja di seluruh dunia,” kisahnya.
Apalagi dengan teknologi yang ada sekarang, menurutnya, hampir sulit kita bersembunyi dari pengintaian orang lain dengan drone yang begitu rupa. Drone itu merapat begitu luar biasa, dengan teknologi serupa itulah Ismail Haniyah kena.
“Sekali lagi bahwa perjuangan ternyata tidak berkorelasi balik dengan ancaman-ancaman kematian semacam itu, justru ini menjadi pangkal dari kebinasaan Zionis entitas Yahudi. Memang agak sulit memperkirakan bakal seperti apa, perjuangan akan menemukan jalannya, kita tidak tahu,” pungkasnya. [] Tari Handrianingsih