Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jangan Menaati Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) supaya Mereka Tidak Merusak Agamamu

Rabu, 14 Agustus 2024 | 05:33 WIB Last Updated 2024-08-13T22:34:02Z
TintaSiyasi.id -- Allah SWT berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ يَرُدُّوكُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡ كَٰفِرِينَ وَكَيۡفَ تَكۡفُرُونَ وَأَنتُمۡ تُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ وَفِيكُمۡ رَسُولُهُۥۗ وَمَن يَعۡتَصِم بِٱللَّهِ فَقَدۡ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ  

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran (3) : 100-101)

Sobat. Orang beriman dilarang mengikuti segolongan Ahli Kitab karena mereka selalu mengadakan tipu muslihat terhadap kaum Muslim. Bila kaum Muslim mengikuti orang Yahudi, niscaya mereka akan terjerumus kembali ke dalam permusuhan dan kekafiran.

Mengapa kaum Muslim mengingkari Allah dan mengikuti Ahli Kitab, padahal mereka telah mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka dan ayat-ayat itu adalah sumber petunjuk yang mengandung segala macam kebaikan dan selalu menganjurkan agar memelihara keimanan sedang Rasulullah sendiri masih berada di tengan-tengah mereka sebagai lambang kebenaran, kebajikan dan persaudaraan.

Maka pantaskah orang Mukmin yang telah diberi anugerah oleh Allah sedemikian besar mengikuti segolongan orang yang sudah nyata sesat sebelumnya dan menyesatkan orang banyak dari jalan yang lurus? Karena itu hendaklah seorang Mukmin berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian akan terpeliharalah mereka dan selalu berada dalam lingkungan hidayah-Nya, tidak akan sesat untuk selama-lamanya dan tidak akan merasa takut.

Janganlah kamu menerima petunjuk dan arahan yang mereka berikan kepadamu. Secara lahir, ajakan mereka itu tampak baik untuk kemaslahatanmu, akan tetapi sebenarnya di balik itu mereka mengejekmu.

Seandainya kamu menerima nasehat mereka, berarti kamu kafir setelah kamu beriman. Bagaimana mungkin kamu rela menjadi kafir, padahal Allah SWT telah membacakan ayat-ayat-Nya kepadamu, dan kamu memiliki sunnah Rasulullah SAW yang di dalamnya terdapat nasehat dan petunjuk, dan dapat menjagamu dari berbagai fitnah.

Sobat. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang membahas perilaku buruk ahli kitab, yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani, khususnya dalam konteks penyimpangan mereka dari ajaran yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa contoh perilaku buruk mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:

Pertama. Mengubah Kitab Suci.
• Surah Al-Baqarah (2:75): "Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?"
• Surah Al-Ma'idah (5:13): "Maka disebabkan mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya."

Kedua. Menyembunyikan Kebenaran.
• Surah Al-Baqarah (2:146): "Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui."
• Surah Al-Baqarah (2:159): "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknat."

Ketiga. Melanggar Janji dengan Allah.
• Surah Al-Baqarah (2:100): "Tiap-tiap kali mereka mengadakan perjanjian, segolongan dari mereka melemparkannya. Bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman."
• Surah Al-Ma'idah (5:70): "Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh."

Keempat. Mendustakan dan Membunuh Para Nabi.
• Surah Al-Baqarah (2:87): "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menyusulinya sesudah itu dengan rasul-rasul, dan Kami telah memberikan bukti-bukti kebenaran kepada Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap rasul yang datang kepadamu membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?"
• Surah Al-Baqarah (2:91): "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Dan mereka kafir kepada apa yang diturunkan sesudahnya, padahal Al-Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"

Kelima. Bersikap Keras dan Menyombongkan Diri.
• Surah Al-Baqarah (2:80): "Dan mereka berkata: 'Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.' Katakanlah: 'Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?'"
• Surah Al-Baqarah (2:111): "Dan mereka berkata: 'Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani.' Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: 'Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.'"

Keenam. Mengklaim sebagai Anak-anak dan Kekasih Allah.
• Surah Al-Ma'idah (5:18): "Orang-orang Yahudi dan Nasrani berkata: 'Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.' Katakanlah: 'Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?' (Kamu bukanlah anak-anak dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya."

Ketujuh. Menghalangi Orang Lain dari Jalan Allah.
• Surah Al-Ma'idah (5:42): "Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang-orang Yahudi itu) datang kepadamu (untuk meminta keputusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka, maka mereka tidak akan dapat memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil."

Kedelapan. Mengikuti Hawa Nafsu dan Meninggalkan Ajaran yang Benar.
• Surah Al-Ma'idah (5:77): "Katakanlah: 'Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus.'"

Ayat-ayat ini menunjukkan bagaimana Al-Qur'an mengkritik tindakan dan perilaku buruk sebagian ahli kitab yang menyimpang dari ajaran asli yang dibawa oleh nabi-nabi mereka. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa kritik ini ditujukan kepada perilaku tertentu dan bukan kepada seluruh individu dari kalangan Yahudi dan Nasrani secara keseluruhan. []


Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual, Dosen Pascasarjana UIT LIrboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update