TintaSiyasi.id -- Sobat. Iman yang disertai dengan ilmu akan menjadi lebih kuat dan kokoh. Ilmu memperkuat iman karena dengan ilmu, seseorang dapat lebih memahami hakikat kebenaran, kebesaran Allah, dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Ilmu membantu menghilangkan keraguan, menjawab pertanyaan, serta memperdalam pemahaman tentang ajaran agama. Dengan ilmu, seseorang dapat menjalankan agama dengan keyakinan yang teguh dan amalan yang benar.
Sebagaimana dalam Islam, belajar dan mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena ilmu merupakan penerang jalan menuju kebenaran dan ketakwaan. Ketika iman dan ilmu bersatu, seseorang tidak mudah goyah oleh godaan atau kesesatan, karena hatinya kokoh berpegang pada keyakinan yang benar dan berlandaskan ilmu.
Pada Hari kiamat, tinta para ulama akan ditimbang dengan darah para syuhada.
Ungkapan tersebut sering dikutip untuk menunjukkan betapa mulianya ilmu dan peran ulama dalam Islam. Secara simbolis, "tinta para ulama" dan "darah para syuhada" sama-sama memiliki nilai yang tinggi di sisi Allah. Tinta ulama melambangkan upaya penyebaran ilmu, pengajaran, dan dakwah, sementara darah syuhada melambangkan pengorbanan dalam memperjuangkan agama.
Meski ungkapan ini populer di kalangan umat Islam, perlu diketahui bahwa ia bukan merupakan hadits yang shahih atau diriwayatkan dari Nabi Muhammad ﷺ, melainkan sebuah kata-kata hikmah yang memiliki makna mendalam. Pesan di baliknya adalah untuk menghargai dua peran besar dalam Islam: peran ulama dalam menyebarkan ilmu dan peran syuhada dalam mempertahankan agama.
Keduanya sama-sama penting, dan umat Islam dianjurkan untuk menghormati serta meneladani keduanya, baik dengan menuntut ilmu maupun memperjuangkan kebenaran dengan cara yang dibenarkan syariat.
Apa kewajiaban kita terhadap Ilmu?
Kewajiban kita terhadap ilmu sangatlah penting dalam Islam, karena ilmu adalah landasan bagi keyakinan, ibadah, dan amalan yang benar. Berikut beberapa kewajiban kita terhadap ilmu:
1. Mencari Ilmu
Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)
Menuntut ilmu, terutama ilmu agama, sangat penting agar kita dapat memahami perintah dan larangan Allah, serta menjalankan ibadah dengan benar.
2. Mengamalkan Ilmu
Ilmu yang kita pelajari harus diamalkan. Ilmu yang tidak diamalkan ibarat pohon yang tidak berbuah. Dalam Islam, ilmu tanpa amal dianggap tidak bermanfaat. Allah mencela orang-orang yang memiliki ilmu tetapi tidak mengamalkannya.
3. Menyebarkan Ilmu
Ilmu yang bermanfaat tidak hanya disimpan untuk diri sendiri, tetapi juga perlu diajarkan dan disebarkan kepada orang lain. Menyebarkan ilmu adalah salah satu amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita telah tiada.
4. Menghormati dan Menghargai Ulama
Ulama adalah pewaris para nabi. Menghormati mereka, mendengarkan nasihatnya, dan mengikuti petunjuknya adalah bagian dari kewajiban kita. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi." (HR. Tirmidzi)
5. Menjaga Adab dalam Mencari Ilmu
Dalam menuntut ilmu, penting untuk menjaga adab, seperti menghormati guru, bersikap rendah hati, dan tidak sombong dengan ilmu yang dimiliki. Adab yang baik akan membuat ilmu yang kita pelajari menjadi berkah dan bermanfaat.
6. Berdoa agar Ilmu Diberkahi
Kita dianjurkan untuk senantiasa berdoa agar ilmu yang dipelajari membawa manfaat dan berkah. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ adalah:
"Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat." (HR. Muslim)
7. Menghindari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Tidak semua ilmu bermanfaat. Kita juga diajarkan untuk menjauhi ilmu yang tidak membawa manfaat, apalagi yang bisa menyesatkan. Rasulullah ﷺ berdoa:
"Aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat." (HR. Muslim)
Dengan memenuhi kewajiban-kewajiban ini, kita dapat
memanfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya dan mendekatkan diri kepada Allah serta menjalankan hidup sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
Bagaimana Cara Memperoleh Ilmu yang bermanfaat?
Untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat, diperlukan kesungguhan, niat yang tulus, serta adab yang baik. Berikut beberapa cara untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat:
1. Niat yang Ikhlas karena Allah
Segala amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dalam mencari ilmu, niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengamalkannya. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang dicari dengan niat ikhlas untuk mencari ridha Allah akan mendatangkan berkah dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Belajar dari Sumber yang Shahih
Carilah ilmu dari sumber yang terpercaya, seperti Al-Qur'an, hadits, serta penjelasan dari para ulama yang mengikuti manhaj (metode) yang benar. Hindari belajar dari sumber yang tidak jelas atau menyimpang, yang bisa menyesatkan.
3. Berguru kepada Orang yang Berilmu
Belajar langsung kepada para ulama atau orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sangat dianjurkan. Mereka dapat memberikan pemahaman yang benar, menjelaskan hal-hal yang sulit, dan memberikan bimbingan yang tepat.
4. Mengamalkan Ilmu yang Dipelajari
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Sebagaimana disebutkan, ilmu tanpa amal bagaikan pohon yang tidak berbuah. Dengan mengamalkan ilmu, kita juga akan lebih mudah memahaminya dan merasakan keberkahannya.
5. Berdoa agar Diberikan Ilmu yang Bermanfaat
Berdoa kepada Allah adalah kunci untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa berikut:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima." (HR. Ibnu Majah)
Dengan doa, Allah akan memberikan petunjuk dan kemudahan dalam memahami serta mengamalkan ilmu.
6. Menjaga Adab dalam Mencari Ilmu
Menjaga adab sangat penting dalam proses belajar. Beberapa adab yang harus diperhatikan meliputi menghormati guru, bersikap tawadhu (rendah hati), sabar dalam belajar, dan konsisten dalam menuntut ilmu. Adab yang baik akan membuat ilmu tersebut lebih mudah diterima dan dipahami.
7. Bersikap Rendah Hati dan Terus Belajar
Orang yang sombong dengan ilmunya akan sulit mendapatkan manfaat darinya. Bersikap rendah hati, terus merasa butuh akan ilmu, dan tidak merasa puas dengan pengetahuan yang dimiliki akan membuat seseorang semakin giat belajar dan bertambah ilmunya.
8. Menghindari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Sebagaimana Rasulullah ﷺ berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat, kita juga harus berhati-hati agar tidak menyibukkan diri dengan ilmu yang sia-sia atau tidak membawa kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
9. Mencari Lingkungan yang Mendukung
Berada di lingkungan yang baik, seperti majelis ilmu, komunitas yang gemar belajar, atau sahabat yang berakhlak mulia, akan sangat membantu dalam memperoleh dan menjaga ilmu yang bermanfaat. Lingkungan yang positif akan memotivasi dan menguatkan tekad dalam menuntut ilmu.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, insyaAllah kita dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat, yang dapat memperbaiki diri, menguatkan iman, dan mendekatkan diri kepada Allah. []
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual, Dosen Psikologi Dakwah UIT Lirboyo