Tintasiyasi.ID -- Di YouTube UIY Official, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yustanto (UIY) mengungkapkan bahwa ada dua strategi untuk menyatukan umat Islam melawan Zionis Yahudi.
“Ada dua strategi untuk menyatukan umat Islam melawan Zionis Yahudi,” ungkap UIY dalam Focus Reguler: Dibalik Pembunuhan Ismail Haniya, Ahad (04/08/2024).
“Pertama, dibutuhkan intentitas politik Khilafah Islamiyah untuk menyatukan umat Islam melawan Zionis Yahudi,” kata UIY.
Ia menjelaskan, masih banyak orang yang berpikir menolak ide ajaran Islam. “Itu hanyalah utopis. Bukanlah solusi hakiki untuk membebaskan Palestina. Faktanya berharap kepada Dewan Keamanan PBB lebih tak masuk akal. Sudah lebih 37 resolusi PBB yangg menjadi solusi, tidak dianggap dan dunia tetap tidak berdaya menghadapi kekejaman Zionis Yahudi,” bebernya.
“Berharap kepada institusi dunia saja tidak dianggap, apalagi yang levelnya di bawah seperti Arab, ASEAN, apalagi lima anak muda unyu-unyu kemarin,” sesalnya.
Kedua, dibutuhkan pemimpin atau khalifah untuk menyatukan umat Islam. “Khilafah dan khalifah adalah sesuatu yang bersumber dari ajaran Islam yang harus diwujudkan umat Islam,”tegasnya.
“Barat mengetahui solusi ini akan membuat umat Islam bangkit dan berjaya, bahkan memiliki kekuatan lagi. Akhirnya Barat beramai-ramai mencoba untuk menghentikannya,” lanjutnya.
Ia memaparkan, Barat mencoba mengembangkan narasi-narasi yang mendiskreditkan ajaran Islam. “Dikatakan sebagai terorisme, radikalisme, dan segala macam. Mereka menggunakan mulut orang-orang Islam, tokoh-tokoh Islam. Mirisnya, umat Islam bukan hanya berhadapan dengan orang-orang non-Muslim, Zionis Yahudi maupun bule, namun berhadapan juga dengan saudaranya sendiri,” katanya.
“Celakanya, tokoh-tokoh itu ngikut, membebek, dan menjadi amplifier dari narasi-narasi Barat yang bertentangan dengan ajaran Islam. Tapi itu tantangan,” tegasnya.
Arti Perjuangan
Ustaz Ismail Yusanto mengatakan, Syech Ade Bali mengeluhkan beban yang berat menghadapi musuh yang kuat. Mereka sudah menguasai wilayah dari timur Mongol dan dari barat Bizantium.
“Ibnu Arabi memberikan nasihat kepada muridnya, ‘Wahai anakku, itulah cara Allah untuk menunjukkan arti perjuangan itu makin tinggi nilainya di hadapan Allah, karena makin besar tantangan. Coba bayangkan, andai tidak ada musuh, lalu apa arti perjuangan ini?’,” jelasnya.
Ibarat main bola, bisa ngegolin 100 gol itu enggak ada artinya, tanpa ada lawan. “Siapa pun bisa, bahkan 1000 gol pun juga bisa. Makin tinggi lawannya, satu gol itu makin berharga. Nah, begitu juga perjuangan saat ini, makin berharga karena di hadapan kita ada kekuatan yang luar biasa, bukan hanya kekuatan-kekuatan pro-Zionis, tetapi juga orang-orang kafir dan sebagian dari orang-orang dari saudara-saudara kita sendiri,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, kita mesti bangkitkan di tengah-tengah umat narasi-narasi yang benar dan tegas. Berhadapan dengan pencuri dan penjajah katakan dengan tegas, dia adalah pencuri dan penjajah," tegasnya.
"Penting untuk terus mem-booster umat merebut kembali wilayah Palestina yang diambil oleh penjajah. Syahidnya Ismail Haniah bisa menyiram semangat perjuangan dan jihad yang luar biasa oleh anak-anak muda seantero dunia untuk merebut kembali wilayah Palestina yang diambil oleh penjajah,” tandasnya.[] Yesi