Tintasiyasi.ID -- Sobat. Pernyataan bahwa "Sucikan hatimu dari segala kotoran maka kamu akan selalu mendapatkan pertolongan Allah dalam setiap langkahmu" menggambarkan prinsip penting dalam kehidupan spiritual dan agama. Membersihkan hati dan jiwa adalah kunci untuk mendapatkan rida dan pertolongan Allah. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana membersihkan hati dan mengapa hal ini penting:
1.
Pentingnya Membersihkan Hati
* Hati
sebagai pusat keberagaman: hati adalah pusat dari iman dan tindakan. Dalam surah Al-Hadid (57: 16), Allah berfirman, "Belum
datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kebenaran yang telah turun..." Hati yang bersih
mencerminkan keimanan yang kuat dan hubungan yang dekat dengan Allah.
* Kotoran hati:
kotoran hati seperti hasad (dengki), riya' (pamer), dan kebencian dapat
menghalangi keberkahan dan pertolongan Allah. Dalam surah Al-Baqarah (2: 264), Allah berfirman, "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)..." Kotoran
hati dapat merusak amal dan ibadah.
2. Cara
Membersihkan Hati
* Tobat yang
tulus: memohon ampunan kepada Allah dan bertobat dari dosa-dosa. Dalam surah At-Tahrim (66: 8), Allah berfirman, "Wahai
orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuhahh (tobat yang tulus)..." Tobat yang tulus membersihkan
hati dari kotoran dosa dan kesalahan.
* Menjaga niat
yang ikhlas: memastikan bahwa setiap amal dan ibadah dilakukan semata-mata
untuk Allah. Dalam surah Al-Bayyinah (98: 5), Allah berfirman, "Dan mereka tidak diperintahkan kecuali agar
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus..." Niat yang ikhlas adalah kunci untuk membersihkan hati
dan mendapatkan rida Allah.
*
Meningkatkan kualitas ibadah: melakukan ibadah dengan penuh kesungguhan dan
kekhusyukan. DalamsSurah Al-Mukminun (23: 1-2), Allah berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya."
Kualitas ibadah yang baik membantu membersihkan hati dan mendekatkan diri
kepada Allah.
*
Berperilaku baik dan menghindari dosa: berusaha untuk berperilaku baik dan
menjauhi perbuatan dosa. Dalam surah Al-Mulk (67: 15), Allah berfirman, "Dialah
yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka bepergianlah di seluruh penjuru
bumi dan makanlah sebagian rezeki-Nya, dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dibangkitkan."
Amal saleh dan perilaku yang baik membersihkan hati dari kotoran dan menjauhkan
diri dari dosa.
3. Dampak
dari Hati yang Bersih
*
Pertolongan allah: dengan hati yang bersih, seseorang lebih mudah merasakan
pertolongan dan bimbingan Allah. Dalam surah Al-Ankabut (29: 69), Allah berfirman, "Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami..." Hati yang bersih
memungkinkan kita untuk melihat dan menerima pertolongan Allah dalam hidup.
* Kedamaian
dan ketenangan: hati yang bersih membawa kedamaian dan ketenangan. Dalam surah Ar-Ra'd (13: 28), Allah berfirman, "Orang-orang
yang beriman, hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir kepada Allah.
Ingatlah, hanya dengan berzikir kepada Allahlah hati menjadi tenteram."
Ketenangan hati adalah hasil dari hubungan yang baik dengan Allah.
* Kehidupan
yang berkah: hati yang bersih membawa berkah dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam surah Al-Baqarah (2: 261), Allah berfirman, "Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah
adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir..." Amal saleh
yang dilakukan dengan hati yang bersih membawa hasil yang berkah.
4. Langkah
Praktis untuk Mempertahankan Hati yang Bersih
* Zikir dan
doa: berdoa dan berzikir secara rutin untuk menjaga hati tetap bersih dan dekat
dengan Allah. Dalam surah Al-A'raf (7: 205), Allah berfirman, "Dan
ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, tanpa
menyatakan kata-kata dengan lantang, di pagi dan petang hari, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai." Zikir dan doa membantu menjaga
ketulusan hati.
* Bergaul
dengan orang yang saleh: bergaul dengan orang-orang yang baik dan saleh sebagai
teladan dalam beribadah dan berperilaku. Dalam surah Al-Kahf (18: 28), Allah berfirman, "Dan
bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan jauhilah mereka dengan cara
yang baik." Lingkungan yang baik membantu menjaga hati tetap bersih
dan suci.
* Menjaga keseimbangan:
menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta memperhatikan kesehatan
fisik dan spiritual. Dalam surah Al-Qashas (28: 77), Allah berfirman, "Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) akhirat,
dan janganlah kamu lupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia..."
Keseimbangan ini membantu menjaga kebersihan hati dari kecenderungan duniawi
yang dapat mengotorinya.
Dengan
mempraktikkan langkah-langkah ini dan terus berusaha untuk memperbaiki diri,
seseorang dapat membersihkan hati dari segala kotoran dan merasakan pertolongan
Allah dalam setiap langkahnya. Hati yang bersih adalah kunci untuk mendapatkan
bimbingan, berkah, dan kedamaian dalam kehidupan.
Sesungguhnya
hati hanya akan bersinar jika telah dibersihkan dari noda-noda dosa.
Pernyataan
bahwa "Sesungguhnya hati hanya akan bersinar jika telah dibersihkan dari
noda-noda dosa" mencerminkan prinsip fundamental dalam spiritualitas Islam
yang menekankan pentingnya kebersihan hati sebagai syarat untuk mendapatkan
cahaya ilahi dan kedekatan dengan Allah. Berikut adalah beberapa aspek kunci
tentang bagaimana dosa memengaruhi hati dan cara membersihkannya:
1. Dosa dan
Dampaknya pada Hati
* Kotoran hati:
dalam Islam, dosa dianggap sebagai kotoran atau noda yang melekat pada hati,
menghalangi cahaya iman. Dalam surah Al-Muthaffifin (83: 14), Allah berfirman, "Sekali-kali tidak! Sebenarnya apa yang
selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka." Dosa yang terus
menerus dapat membutakan hati dan menjadikannya keras.
* Kegelapan hati:
dosa dapat menyebabkan kegelapan dalam hati, membuat seseorang merasa jauh dari
Allah dan kehilangan arah. Dalam surah Al-An’am (6: 120), Allah berfirman, "Dan tinggalkanlah dosa-dosa
yang tampak dari padanya dan yang tersembunyi..." Kegelapan hati membuat
seseorang merasa terasing dan kesulitan untuk merasakan kehadiran Allah.
2.
Membersihkan Hati dari Dosa
* Tobat yang
tulus: tobat adalah cara utama untuk membersihkan hati dari dosa. Dalam Surah
At-Tahrim (66:8), Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah
kepada Allah dengan tobat nasuhah (tobat yang tulus)..." Tobat yang tulus menghilangkan
noda-noda dosa dan mengembalikan hati ke keadaan bersih.
*
Meningkatkan kualitas ibadah: melakukan ibadah dengan kekhusyukan dan keikhlasan juga membantu
membersihkan hati. Dalam surah Al-Mukminun (23: 1-2), Allah berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya." Ibadah
yang dilakukan dengan sungguh-sungguh membersihkan hati dari kotoran dosa.
*
Menghindari dosa: berusaha untuk menghindari perbuatan dosa dan menjauhi
kebiasaan buruk. Dalam surah Al-Baqarah (2: 81), Allah berfirman, "Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya apa yang mereka usahakan itu menutupi hati mereka." Menghindari
dosa adalah cara preventif untuk menjaga hati tetap bersih.
3. Cahaya
Hati setelah Bersih
* Rasa kedekatan
dengan Allah: hati yang bersih memungkinkan seseorang merasakan kedekatan dengan
Allah dan mendapatkan cahaya iman. Dalam surah Ar-Ra’d (13: 28), Allah berfirman, "Orang-orang
yang beriman, hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir kepada Allah.
Ingatlah, hanya dengan berzikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram."
Zikir dan ibadah yang dilakukan dengan hati yang bersih mendatangkan ketenangan
dan kedekatan dengan Allah.
* Cahaya
dalam kehidupan: hati yang bersih membawa cahaya dalam kehidupan sehari-hari,
membantu seseorang melihat dan memahami petunjuk Allah. Dalam surah An-Nur (24: 35), Allah berfirman, "Allah
adalah cahaya langit dan bumi..." Dengan hati yang bersih, kita dapat lebih jelas
melihat jalan kebaikan dan petunjuk Ilahi.
* Kedamaian
dan kebahagiaan: hati yang bersih mendatangkan kedamaian dan kebahagiaan dalam
hidup. Dalam surah Al-Baqarah (2: 261), Allah berfirman, "Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan
Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir..."
Kebaikan dan amal saleh yang dilakukan dengan hati yang bersih memberikan hasil
yang berkah dan damai.
4. Langkah
Praktis untuk Mempertahankan Hati yang Bersih
* Zikir dan doa:
berdoa dan berzikir secara rutin untuk menjaga hati tetap bersih dan dekat
dengan Allah. Dalam surah Al-A'raf (7:205), Allah berfirman, "Dan ingatlah Tuhanmu
dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, tanpa menyatakan kata-kata
dengan lantang, di pagi dan petang hari..." Zikir dan doa menjaga hati
dari kotoran dan menjadikan kita selalu ingat kepada Allah.
* Bergaul
dengan orang saleh: bergaul dengan orang-orang yang baik dan saleh sebagai
teladan dalam beribadah dan berperilaku. Dalam surah Al-Kahf (18: 28), Allah berfirman, "Dan
bersabarlah terhadap apa yang mereka katakan dan jauhilah mereka dengan cara
yang baik." Lingkungan yang baik membantu mempertahankan kebersihan
hati.
* Berbuat baik
dan mengamalkan akhlak mulia: menjaga akhlak dan berperilaku baik dalam setiap
aspek kehidupan. Dalam surah Al-Hujurat (49: 13), Allah berfirman, "Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu." Akhlak mulia
dan perilaku baik mencerminkan hati yang bersih.
Dengan membersihkan
hati dari dosa dan menjaga kebersihannya melalui tobat, ibadah yang
berkualitas, dan perilaku baik, seseorang dapat merasakan cahaya Ilahi yang
menerangi hidupnya. Hati yang bersih tidak hanya membawa kedekatan dengan
Allah, tetapi juga memberikan kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis
Buku Gizi Spiritual dan Dosen Psikologi Pendidikan
Pascasarjana UIT Lirboyo