Tintasiyasi.ID -- Carol S. Dweck, Ph.D. adalah seorang psikolog terkenal yang terkenal dengan teori "mindset"-nya. Dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success, Dweck mengidentifikasi dua jenis mindset yang memengaruhi bagaimana seseorang merespons tantangan dan kesulitan: fixed mindset (mindset tetap) dan growth mindset (mindset berkembang).
Orang yang memiliki growth mindset cenderung lebih
sukses karena mereka percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan
melalui usaha dan pembelajaran. Berikut adalah tanda-tanda individu sukses
menurut Carol S. Dweck:
1. Percaya pada Pengembangan Diri
Individu dengan growth mindset percaya bahwa bakat dan
kemampuan mereka dapat ditingkatkan melalui kerja keras, strategi yang tepat,
dan bantuan dari orang lain. Mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk
berkembang.
2. Ketangguhan dan Ketekunan
Mereka menunjukkan ketangguhan ketika menghadapi rintangan
dan ketekunan dalam mencapai tujuan mereka. Mereka tidak mudah menyerah dan
selalu mencari cara untuk mengatasi kesulitan.
3. Pandangan Positif terhadap Kesalahan dan Kegagalan
Kesalahan dan kegagalan dianggap sebagai bagian dari proses
belajar. Mereka tidak takut membuat kesalahan, karena mereka tahu itu adalah
langkah penting menuju perbaikan dan pembelajaran.
4. Pencarian Terus Menerus untuk Belajar
Individu dengan growth mindset selalu haus akan
pengetahuan baru dan keterampilan. Mereka terbuka untuk belajar dari berbagai
sumber dan pengalaman, termasuk dari kritik dan umpan balik.
5. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil
Mereka menghargai proses kerja keras dan pembelajaran yang
mereka lalui, bukan hanya hasil akhir. Mereka memahami bahwa dedikasi dan usaha
dalam proses tersebut adalah kunci kesuksesan jangka panjang.
6. Menghargai Usaha Orang Lain
Mereka menghargai usaha dan kemajuan orang lain serta
terinspirasi oleh kesuksesan orang lain. Mereka tidak merasa terancam oleh
keberhasilan orang lain, tetapi melihatnya sebagai bukti bahwa usaha dan
pembelajaran bisa menghasilkan kesuksesan.
7. Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Individu yang sukses dapat beradaptasi dengan perubahan dan
situasi baru. Mereka bersedia mengubah strategi dan pendekatan mereka ketika
menghadapi tantangan baru atau ketika yang lama tidak berhasil.
8. Resiliensi Emosional
Mereka mampu mengelola emosi mereka dengan baik, terutama
dalam situasi stres atau kegagalan. Mereka memiliki kemampuan untuk bangkit
kembali dan tetap termotivasi meskipun menghadapi kesulitan.
9. Kolaborasi dan Kerjasama
Mereka terbuka untuk bekerja sama dengan orang lain dan
memahami bahwa kolaborasi dapat membawa hasil yang lebih baik. Mereka
menghargai kontribusi orang lain dan membangun hubungan yang positif.
10. Komitmen terhadap Tujuan Jangka Panjang
Individu yang sukses memiliki visi jangka panjang dan
komitmen untuk mencapainya. Mereka mampu menetapkan tujuan yang realistis dan
bekerja secara konsisten untuk mencapainya.
Menurut Dweck, memiliki growth mindset memungkinkan
individu untuk terus berkembang dan mencapai potensi penuh mereka. Ini adalah
dasar dari kesuksesan yang berkelanjutan dan kepuasan hidup yang lebih besar.
Mereka Mencintai Belajar
Individu yang mencintai belajar adalah salah satu
karakteristik kunci dari orang-orang sukses menurut Carol S. Dweck, Ph.D.
Berikut adalah beberapa ciri dan perilaku yang menunjukkan bahwa seseorang
mencintai belajar:
1. Keingintahuan yang Tinggi
* Selalu bertanya: mereka memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dan sering mengajukan pertanyaan untuk memahami sesuatu lebih dalam.
* Menjelajahi topik baru: mereka suka mengeksplorasi
topik-topik baru dan tidak takut mencoba hal-hal yang belum pernah mereka
pelajari sebelumnya.
2. Keterbukaan terhadap Pengetahuan Baru
* Membaca dan mencari informasi: mereka sering membaca buku,
artikel, dan sumber-sumber lain untuk mendapatkan pengetahuan baru.
* Menghadiri kursus dan pelatihan: mereka aktif mengikuti
kursus, workshop, atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan mereka.
3. Mengambil Pelajaran dari Pengalaman
* Refleksi diri: mereka sering merefleksikan pengalaman
mereka untuk memahami apa yang bisa dipelajari dari setiap situasi, baik yang
sukses maupun yang gagal.
* Belajar dari kesalahan: mereka melihat kesalahan sebagai
kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri, bukan sebagai kegagalan yang
menghentikan langkah mereka.
4. Memiliki Sikap Terbuka terhadap Umpan Balik
* Menerima kritik dengan positif: mereka menerima kritik dan
umpan balik dengan sikap terbuka dan melihatnya sebagai alat untuk belajar dan
berkembang.
* Menerapkan umpan balik: mereka tidak hanya mendengarkan
umpan balik tetapi juga mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki
diri berdasarkan umpan balik tersebut.
5. Motivasi Intrinsik
* Belajar untuk kepuasan pribadi: mereka belajar bukan hanya
untuk mendapatkan penghargaan atau pengakuan, tetapi karena mereka menemukan
kepuasan dan kebahagiaan dalam proses belajar itu sendiri.
* Menetapkan tujuan pembelajaran: mereka menetapkan tujuan
pembelajaran pribadi yang menantang dan bermakna, serta bekerja keras untuk
mencapainya.
6. Menghargai Proses Pembelajaran
* Menikmati tantangan: mereka menikmati proses pemecahan
masalah dan menghadapi tantangan baru, karena mereka tahu bahwa ini adalah
bagian dari proses pembelajaran.
* Sabar dan tekun: mereka memahami bahwa belajar adalah
proses yang memerlukan waktu dan kesabaran, dan mereka bersedia untuk tekun
dalam usaha mereka.
7. Kolaborasi dalam Belajar
* Belajar dengan orang lain: mereka sering mencari kesempatan
untuk belajar bersama orang lain, baik melalui diskusi, kerja tim, maupun
komunitas belajar.
* Berbagi pengetahuan: mereka senang berbagi pengetahuan dan
membantu orang lain belajar, karena mereka percaya bahwa mengajar adalah salah
satu cara terbaik untuk memperdalam pemahaman mereka sendiri.
8. Fleksibilitas dalam Metode Belajar
* Menggunakan berbagai sumber dan metode: mereka tidak
terpaku pada satu metode belajar saja, tetapi terbuka untuk mencoba berbagai
cara belajar, seperti membaca, mendengarkan Podcast, menonton video
edukasi, atau mengikuti diskusi.
* Menyesuaikan dengan kebutuhan: mereka menyesuaikan metode belajar mereka
dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi, sehingga belajar menjadi lebih
efektif dan menyenangkan.
Individu yang mencintai belajar menunjukkan bahwa mereka
memiliki growth mindset. Mereka memahami bahwa dengan terus belajar dan
berkembang, mereka bisa mencapai potensi maksimal mereka dan berhasil dalam
berbagai aspek kehidupan. Mencintai belajar tidak hanya membantu dalam meraih
kesuksesan akademis atau profesional, tetapi juga memberikan kepuasan pribadi
dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.
Suka Mencari Tantangan
Orang-orang dengan growth mindset yang diidentifikasi
oleh Carol S. Dweck, Ph.D. cenderung suka mencari tantangan karena mereka
melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Berikut
adalah beberapa alasan dan karakteristik mengapa individu ini suka mencari
tantangan:
1. Pandangan Positif terhadap Tantangan
* Kesempatan untuk berkembang: mereka melihat tantangan
sebagai peluang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka.
* Tidak takut gagal: mereka memahami bahwa kegagalan adalah
bagian dari proses belajar dan merupakan langkah penting menuju kesuksesan.
2. Motivasi untuk Meningkatkan Diri
* Tujuan yang ambisius: mereka menetapkan tujuan yang
menantang dan bekerja keras untuk mencapainya.
* Komitmen pada pembelajaran: mereka berkomitmen untuk terus
belajar dan berkembang, bahkan ketika menghadapi kesulitan.
3. Resiliensi dan Ketangguhan
* Mengatasi hambatan: mereka memiliki kemampuan untuk bangkit
kembali setelah menghadapi kegagalan atau rintangan.
* Mental yang kuat: mereka tidak mudah menyerah dan tetap
termotivasi meskipun menghadapi tantangan besar.
4. Kreativitas dan Inovasi
* Berpikir out of the box: mereka sering mencari cara-cara baru dan kreatif
untuk mengatasi masalah.
* Eksperimen: Mereka tidak takut untuk mencoba pendekatan
baru dan bereksperimen dengan solusi yang berbeda.
5. Ketidaktakutan pada Zona Nyaman
* Mendorong diri keluar dari zona nyaman: mereka menyadari
bahwa pertumbuhan terjadi di luar zona nyaman dan berusaha untuk terus
mendorong batas kemampuan mereka.
* Keinginan untuk meningkatkan keterampilan: mereka selalu
mencari cara untuk mengasah keterampilan dan kemampuan mereka melalui tantangan
baru.
6. Kepuasan dari Proses Pembelajaran
* Menikmati proses: mereka menemukan kepuasan dan kegembiraan
dalam proses belajar itu sendiri, bukan hanya hasil akhirnya.
* Penghargaan terhadap usaha: mereka menghargai usaha yang
dilakukan dalam menghadapi tantangan, dan ini memberikan mereka motivasi untuk
terus mencoba.
7. Keterbukaan terhadap Umpan Balik
* Menggunakan umpan balik untuk perbaikan: mereka secara
aktif mencari dan menggunakan umpan balik untuk memperbaiki diri.
* Belajar dari orang lain: mereka terbuka untuk belajar dari
pengalaman dan pengetahuan orang lain, termasuk mentor, rekan kerja, atau
komunitas.
8. Ketahanan Emosional
* Mengelola stres: mereka memiliki kemampuan untuk mengelola
stres dan emosi negatif ketika menghadapi situasi yang menantang.
* Optimisme: mereka mempertahankan pandangan positif dan
optimis, bahkan ketika menghadapi kesulitan.
9. Fleksibilitas dan Adaptabilitas
* Penyesuaian strategi: mereka fleksibel dalam mengubah
strategi atau pendekatan ketika menghadapi tantangan baru.
* Adaptasi terhadap perubahan: mereka mampu beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan situasi atau lingkungan.
10. Dukungan Sosial
* Mencari dukungan: mereka tidak ragu untuk mencari dukungan
atau bantuan dari orang lain ketika menghadapi tantangan.
* Kolaborasi: mereka sering bekerja sama dengan orang lain
untuk menemukan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan.
Individu yang suka mencari tantangan memiliki mentalitas yang
kuat dan positif, serta komitmen yang tinggi terhadap pengembangan diri. Mereka
memahami bahwa melalui tantangan, mereka bisa terus belajar, berkembang, dan
mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam kehidupan.
Menghargai Usaha
Menghargai usaha adalah salah satu prinsip inti dari growth
mindset yang diperkenalkan oleh Carol S. Dweck, Ph.D. Orang-orang dengan growth
mindset percaya bahwa usaha dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai
keberhasilan dan berkembang.
Berikut adalah beberapa cara dan alasan mengapa menghargai
usaha adalah penting:
1. Memotivasi Diri Sendiri dan Orang Lain
* Pengakuan terhadap kerja keras: menghargai usaha berarti
memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan, baik oleh diri sendiri
maupun orang lain. Ini membantu meningkatkan motivasi dan semangat untuk terus
bekerja keras.
* Dorongan positif: pengakuan terhadap usaha memberikan
dorongan positif yang mendorong individu untuk tetap berusaha dan tidak mudah
menyerah.
2. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil
* Menghargai perjalanan: menghargai usaha berarti memahami
bahwa proses menuju keberhasilan sama pentingnya dengan hasil akhir. Ini
membantu menjaga semangat meskipun hasilnya belum tercapai.
* Pembelajaran dari proses: dengan fokus pada usaha, individu
dapat belajar dari setiap langkah dalam proses tersebut, mengidentifikasi apa
yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
3. Mengembangkan Ketangguhan
* Resiliensi: menghargai usaha membantu mengembangkan
ketangguhan karena individu belajar untuk melihat tantangan dan kegagalan
sebagai bagian dari proses pembelajaran.
* Mengatasi kegagalan: ketika usaha dihargai, kegagalan tidak
lagi dianggap sebagai akhir dari segalanya, tetapi sebagai peluang untuk
mencoba lagi dengan pendekatan yang berbeda.
4. Meningkatkan Kemandirian dan Tanggung Jawab
* Kemandirian: menghargai usaha mendorong individu untuk
mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini
mengembangkan rasa kemandirian dan percaya diri.
* Tanggung jawab: dengan memahami bahwa usaha mereka
dihargai, individu merasa lebih bertanggung jawab untuk terus bekerja keras dan
berusaha mencapai tujuan mereka.
5. Menginspirasi Pembelajaran Berkelanjutan
* Semangat belajar: menghargai usaha mendorong individu untuk
terus belajar dan mencari cara untuk meningkatkan diri. Ini menciptakan budaya
pembelajaran yang berkelanjutan.
* Peningkatan diri: individu yang menghargai usaha cenderung
mencari umpan balik dan menggunakan kritik konstruktif untuk memperbaiki diri.
6. Mengembangkan Sikap Positif terhadap Tantangan
* Optimisme: menghargai usaha membantu membangun sikap
optimis terhadap tantangan dan kesulitan. Individu percaya bahwa dengan usaha
yang cukup, mereka dapat mengatasi rintangan apa pun.
* Keberanian menghadapi risiko: menghargai usaha juga berarti
menghargai keberanian untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.
7. Menumbuhkan Kolaborasi dan Kerjasama
* Kerjasama yang efektif: menghargai usaha orang lain
membantu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif di mana setiap orang
merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja sama.
* Penghargaan tim: dalam tim, menghargai usaha setiap anggota
membantu membangun rasa kebersamaan dan tujuan bersama.
8. Menanamkan Nilai-Nilai Etika Kerja yang Baik
* Dedikasi: menghargai usaha menanamkan nilai-nilai seperti
dedikasi dan komitmen terhadap pekerjaan.
* Integritas: ini juga membantu membangun integritas karena
individu belajar untuk bekerja keras dan melakukan yang terbaik dalam setiap
tugas.
9. Meningkatkan Kepuasan dan Kebahagiaan Pribadi
* Kepuasan pribadi: menghargai usaha sendiri memberikan rasa
puas dan bahagia karena individu merasa bahwa mereka telah melakukan yang
terbaik.
* Kesejahteraan emosional: ini juga berkontribusi pada
kesejahteraan emosional karena fokus pada usaha membantu mengurangi stres dan
tekanan yang berlebihan.
Dengan menghargai usaha, individu dapat membangun karakter
yang kuat, mengembangkan kemampuan untuk terus belajar, dan mencapai kesuksesan
yang berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan.
Tabah Saat Menghadapi Hambatan
Menunjukkan ketabahan saat menghadapi hambatan adalah salah
satu tanda utama dari growth mindset, sebagaimana diidentifikasi oleh
Carol S. Dweck, Ph.D. Ketabahan atau ketahanan emosional ini memungkinkan
individu untuk tetap berfokus dan termotivasi, meskipun menghadapi tantangan
atau rintangan.
Berikut adalah beberapa cara dan alasan mengapa ketabahan
sangat penting dan bagaimana mengembangkannya:
1. Mengakui dan Menerima Hambatan
* Kesadaran diri: menyadari bahwa hambatan adalah bagian dari
kehidupan dan proses pembelajaran.
* Penerimaan: menerima bahwa kesulitan dan kegagalan adalah
alami dan tidak menghalangi mereka untuk mencapai tujuan.
2. Berpikir Positif
* Optimisme: memiliki sikap positif terhadap tantangan,
percaya bahwa setiap masalah memiliki solusi.
* Mental yang kuat: mengembangkan mental yang kuat dan
percaya diri bahwa mereka dapat mengatasi rintangan dengan usaha dan kerja
keras.
3. Belajar dari Kesulitan
* Pembelajaran dari kegagalan: menganggap kegagalan sebagai
pelajaran berharga dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
* Refleksi diri: melakukan refleksi diri untuk memahami apa
yang bisa dipelajari dari setiap hambatan yang dihadapi.
4. Mengembangkan Ketangguhan Emosional
* Mengelola emosi: mampu mengelola emosi negatif seperti
frustrasi, marah, atau sedih ketika menghadapi hambatan.
* Sikap tenang: tetap tenang dan tidak panik dalam situasi
sulit, mencari solusi dengan kepala dingin.
5. Menetapkan Tujuan yang Realistis
* Tujuan jangka panjang dan pendek: menetapkan tujuan jangka
panjang yang dapat dibagi menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah
dicapai.
* Perencanaan: merencanakan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan, meskipun ada
rintangan di jalan.
6. Fleksibilitas dan Adaptabilitas
* Mengubah pendekatan: jika satu pendekatan tidak berhasil,
mereka tidak takut untuk mencoba cara lain.
* Adaptasi terhadap perubahan: mampu beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan situasi atau lingkungan.
7. Sumber Dukungan
* Mencari bantuan: tidak ragu untuk mencari dukungan dari
teman, keluarga, atau mentor ketika menghadapi kesulitan.
* Jaringan sosial yang kuat: membangun dan memelihara
jaringan sosial yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis.
8. Ketahanan Fisik dan Mental
* kesehatan fisik: menjaga kesehatan fisik melalui pola makan
sehat, olahraga, dan istirahat yang cukup untuk mendukung ketahanan mental.
* Latihan mental: melakukan latihan mental seperti meditasi
atau mindfulness untuk meningkatkan ketahanan emosional.
9. Sikap Proaktif
* Inisiatif: mengambil inisiatif untuk mengatasi hambatan
daripada menunggu masalah diselesaikan oleh orang lain.
* Solusi inovatif: berpikir kreatif untuk menemukan solusi
inovatif terhadap masalah yang dihadapi.
10. Penghargaan Diri
* Menghargai usaha: menghargai setiap usaha yang dilakukan,
bahkan jika hasilnya belum sesuai harapan.
* Penghargaan kecil: memberikan penghargaan kepada diri
sendiri untuk setiap kemajuan kecil yang dicapai.
11. Pembelajaran Terus Menerus
* Keinginan untuk belajar: selalu mencari kesempatan untuk
belajar dan berkembang dari setiap pengalaman.
* Pengembangan diri: berkomitmen untuk pengembangan diri yang
berkelanjutan, memahami bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk menjadi
lebih baik.
Dengan mengembangkan ketabahan saat menghadapi hambatan,
individu tidak hanya mampu mengatasi rintangan yang muncul, tetapi juga menjadi
lebih kuat dan lebih mampu menghadapi tantangan di masa depan. Ketabahan ini
membantu mereka tetap berfokus pada tujuan jangka panjang dan terus maju,
meskipun menghadapi berbagai kesulitan.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Psikologi Pendidikan Islam
Pascasarjana UIT Lirboyo