TintaSiyasi.id -- Permasalahan sampah memang tak kunjung usai. Pemerintah dihadapkan pada kesulitan dalam menangani tumpukan sampah, khususnya di Jawa Barat. Bahkan sampah berada di wilayah sungai Citarum. Tentunya hal ini akan berdampak pada pencemaran lingkungan, dan bahaya banjir apabila musim hujan tiba.
Usulan memasang jaring, yang teraliri sungai Citarum, dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat, bertujuan untuk mengantisipasi dan mengurangi sampah yang ada di wilayah sungai Citarum. Menurut Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, bahwa permasalahan sampah harus bisa selesai dari rumah masing-masing dan tidak boleh ada sampah yang dibuang sembarangan.
Supaya sampah yang menumpuk ketahuan datang dari mana, pemasangan jaringnya akan dilakukan dari hulu ke hilir sungai Citarum. Bey berharap masyarakat bisa mengubah perilaku dalam membuang sampah, menurutnya kecanggihan apapun tidak akan mampu membereskan sampah, jikalau perilaku masyarakat tidak berubah.
Bey meminta masyarakat harus disiplin, agar tidak terjadi seperti yang viral di Sumedang beberapa waktu yang lalu, yaitu petugas kebersihan mengembalikan sampah kerumah masing-masing biar ada sanksi sosial nya. Bey mengharapkan masyarakat bisa mengubah perilaku dalam membuang sampah. Secanggih apapun alat pengelola sampah, apabila masyarakat tidak mau mengubah pola pikir dan perilaku membuang sampah itu akan percuma, tutur Bey.
Sebenarnya masalah sampah, adalah masalah yang tak pernah berkesudahan di Kabupaten Bandung pada khususnya. Pemerintah jangan hanya menyalahkan rakyat semata, namun butuh solusi yang konfrehensif mulai dari rumah tangga hingga ke penguasa sebagai pemegang kebijakan. Masalah yang lebih besar yang seharusnya tidak luput dari perhatian pemerintah adalah maraknya industrialisasi dan pembangunan kota atau wilayah yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Maraknya industrialisasi namun tidak disertai dengan pengolahan limbah yang benar, mengakibatkan sungai-sungai tercemar. Termasuk pembangunan gedung perkantoran dan sarana komersial lainnya.
Gaya hidup konsumtif masyarakat juga sangat mempengaruhi, kuantitas sampah, sehingga banyak sekali penumpukan sampah. Teori Ekonomi Kapitalis Adam Smith menyatakan bahwa sifat konsumerisme manusia memiliki sisi positif, yaitu dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Inilah penyebab masyarakat kapitalistik sulit memilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Sehingga prinsip tersebut pada realitasnya akan menjadikan peningkatan volume sampah dan berdampak langsung pada lingkungan.
Penanganan masalah sampah ini memang sangat komprehensif. Pemerintah harus mengadakan pemetaan wilayah TPA, juga menyiapkan SDM sebagai petugas pengelola sampah. Edukasi terhadap masyarakat sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat, agar bisa menjaga lingkungan, seperti yang telah diperintahkan Allah SWT.
Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan para sahabatnya untuk menjaga lingkungan. Sejatinya penanganan sampah tidak akan selesai jika hanya fokus pada individu saja. Peran negara sangat dibutuhkan, dalam membangun paradigma keimanan, agar masyarakat menyadari dengan berlandaskan keimanan dan ketakwaan agar senantiasa menjaga lingkungan, untuk menangani masalah sampah ini. Akar masalah dalam sistem ekonomi kapitalis adalah konsumerisme, sehingga untuk menanggulangi masalah ini harus direvisi secara sistematis. Inilah urgensi diterapkan nya hukum-hukum Islam secara kaffah agar bisa menyelesaikan seluruh permasalahan umat.
Wallahu a'lam. []
Oleh: Enung Sopiah
Aktivis Muslimah