Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Nyawa Berakhir karena Perayaan Hari Lahir

Minggu, 28 Juli 2024 | 22:48 WIB Last Updated 2024-07-28T15:48:37Z

TintaSiyasi.id -- Nahas. Perayaan hari lahir yang seharusnya menghadirkan suka cita, justru meninggalkan duka lara. Kisah tragis ini menimpa seorang pelajar sekaligus ketua OSIS di SMAN 1 Cawas, FN. Ia harus kehilangan nyawa setelah sebelumnya dilempari tepung dan diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya. Ketika akan naik, FN diduga menginjak kabel di dasar kolam dan tersetrum. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya nyawanya tak dapat tertolong.

Sebenarnya kisah nahas karena perayaan hari lahir yang berlebihan sudah terjadi beberapa kali di negeri ini. Diantaranya terjadi pada 2010 silam, MF siswi kelas VII SMPN 3 Batam depresi berat setelah mendapat kejutan dari teman-teman dan wali kelasnya. MF pun jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit selama 14 hari. MF mengalami gangguan otak akibat dari kejutan yang berlebihan. Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, kondisinya ternyata tak kunjung membaik, hingga akhirnya MF mengembuskan napas terakhirnya.

Kasus lain juga terjadi di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016, S seorang karyawan di MS Footsal pun harus kehilangan nyawa di peringatan hari kelahirannya. Setelah diikat di tiang lampu lapangan dan disiram air oleh rekan-rekan kerjanya. Seketika saja, S mengalami kejang-kejang akibat terkena sengatan listrik yang diduga berasal dari kabel listrik yang terkelupas. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya juga tak dapat terselamatkan.

Memang benar, tidak semua kejutan di perayaan hari lahir berujung pada hilangnya nyawa seseorang. Dan kalaupun berujung pada kematian, keluarga korban pun sebagian besar menganggap kejadian nahas tersebut sebagai sebuah musibah. Namun, kita sebagai seorang Muslim tentu tak ingin kejadian serupa terus berulang terlebih lagi sebagian besar yang menjadi korban adalah generasi muda.

Bila kita runut, tradisi memberi kejutan untuk merayakan hari lahir sebenarnya bukan berasal dari Islam, namun karena seolah-olah sudah menjadi budaya di masyarakat akhirnya tidak sedikit generasi Muslim yang juga ikut-ikutan melakukannya. Ditambah lagi sistem kapitalisme yang saat ini diterapkan di negeri ini justru memberi ruang untuk kebebasan berperilaku, termasuk dalam merayakan hari lahir seseorang.

Dari paham kebebasan berperilaku inilah akhirnya muncul ide-ide kejutan yang nyeleneh dengan dalih untuk "seru-seruan" namun nyatanya justru membahayakan. Seperti melempari seseorang yang berulang tahun dengan telur busuk, menyiraminya dengan cairan kotor seperti air comberan atau air urin, juga mengikat teman yang berulang tahun di tiang listrik.

Ada pula yang sampai bekerja sama merancang suatu kebohongan untuk memberikan kejutan. Ini semua mereka lakukan supaya kejutan yang diberikan lebih meninggalkan kesan yang mendalam. Padahal tidak semua korban memiliki mental yang kuat dan mampu menerima kejutan yang berlebihan. Semua itu mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap bertambahnya umur seseorang.

Tak hanya itu, tren memberikan kejutan ulang tahun juga dianggap menjadi ajang pembuktian eksistensi diri. Namun karena remaja dalam sistem kapitalisme tak dibekali dengan ilmu agama yang memadai maka mereka seringkali bertindak secara spontan tanpa disertai pemikiran yang mendalam dan benar sehingga tak sedikit dari mereka kemudian abai pada resiko-resiko yang membahayakan. Mereka pun seringkali melakukan sesuatu hanya sekadar untuk bersenang-senang padahal seluruh perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban.

Oleh karena itu, mari kita berbenah dan sama-sama memperbaiki kondisi generasi di negeri ini, agar generasi muda tak lagi terseret pada tradisi yang justru membahayakan orang lain dan mengisi masa remaja dengan berbagai prestasi dan hal produktif yang bermanfaat bagi umat saat ini.

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa sistem kapitalisme-sekuler adalah akar permasalahan generasi saat ini. Dengan kesadaran itulah kita kemudian mampu mencampakkan kapitalisme dari kehidupan dan menjadikan sistem Islam kaffah sebagai pengganti. Sebab hanya sistem Islam kaffah yang mampu menawarkan solusi hakiki.

Selanjutnya dengan penuh ketundukan dan ketaatan kita gunakan standar Islam dalam mengatur segala urusan baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat juga negara. Bila semua pihak telah menjadikan Islam sebagai pedoman dan acuan dalam menentukan perbuatan dan kebijakan, insyaAllah Allah akan turunkan rahmat dan keberkahan untuk seluruh alam.

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (TQS. Al A'raf : 96).

Tak hanya itu, sejarah juga membuktikan bahwa dahulu ketika sistem Islam kaffah diterapkan secara sempurna pernah berhasil menebarkan rahmat bagi seluruh alam selama 1300 tahun lebih di 2/3 bagian dunia. Tidakkah kita merindukan sistem yang mulia itu hadir kembali dan benar-benar menghadirkan rahmat bagi seluruh alam saat ini? []


Oleh: Nuril Izzati
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update