Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Motif Utama di Balik Dialog Antaragama

Kamis, 18 Juli 2024 | 13:18 WIB Last Updated 2024-07-18T06:18:33Z



Tintasiyasi.ID -- Dirilis di akun Telegram Yuana Ryan Tresna Official bertajuk Afkar_Bahaya Dialog Antaragama, Direktur Pusat Pendidikan Hadis Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.Ag., M.E. mengungkap ada tiga motif dari gagasan dialog antaragama.

 

“Ada tiga motif gagasan dialog antaragama. Pertama, melemahkan ajaran Islam. Mereka berusaha untuk membentuk kepribadian Muslim dengan format kepribadian yang baru, yakni pribadi yang tidak akan merasa bersalah ketika meninggalkan kewajiban dan mengerjakan keharaman," ungkapnya, Rabu (17/07/2024).

 

"Mereka juga berusaha merusak perasaan Islami pada seorang Muslim dan membunuh semangat (girah) Islam yang ada dalam jiwanya, sehingga Muslim tersebut tidak mampu lagi membenci kekufuran, serta tidak mau memerintahkan yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Karena kebencian pada kekufuran dan kemungkaran dianggap bertentangan dengan prinsip dialog antaragama," sambungnya.

 

Ajengan Yuana, sapaan akrabnya, membeberkan beberapa rekomendasi dalam dialog antaragama, yaitu: (1) mencari istilah lain dan makna baru untuk kata "kufur", "syirik”, “iman”, “Islam”, dll. sedemikian rupa, sehingga kata-kata itu tidak menjadi faktor pemecah-belah di antara penganut agama. (2) mencari titik-temu dari ketiga agama (Islam, Kristen, dan Yahudi), yang meliputi aspek akidah, akhlak, dan budaya," terangnya.

 

“(3) membuat piagam bersama hak-hak asasi manusia, untuk memantapkan perdamaian, melakukan rekonstruksi sejarah, dan kurikulum pendidikan agar jauh dari hal-hal yang dapat membangkitkan kebencian. (5) melakukan pembahasan tema-tema tertentu seperti “keadilan”, “hak asasi manusia”, “demokrasi”, “pluralisme”, “kebebasan”, “perdamaian dunia”, “keterbukaan peradaban”, “masyarakat madani” (civil society), dll,” terangnya lebih lanjut.

 

"Jika berbagai pernyataan di atas dikaitkan dengan berbagai aksi permusuhan yang dilakukan oleh Barat untuk melawan Islam dan umatnya -seperti isu perang melawan terorisme-, niscaya kita akan dapat memahami bahwa sasaran sebenarnya dari dialog antaragama yang digagas oleh Barat adalah kaum Muslim," jelasnya.

 

Kedua, melestarikan penjajahan. “Sesungguhnya target lain yang hendak diwujudkan oleh negara Barat dari dialog antaragama dan antarperadaban itu adalah melestarikan penjajahan dan menghalang kembalinya Islam ke dalam realitas kehidupan sebagai suatu sistem kehidupan yang menyeluruh," paparnya.

 

Menurutnya, Islam dianggap akan mengancam kelestarian ideologi dan peradaban mereka serta akan dapat memusnahkan segala kepentingan dan dominasi mereka. Target ini diupayakan dengan mengguncang kepercayaan kaum Muslim terhadap tsaqafah islamiah beserta sumber-sumber dan asas-asasnya,” tegasnya.

 

"Tujuannya adalah untuk mengeluarkan Islam dari medan pertarungan peradaban dengan mengosongkan Islam dari ciri khas terpenting yang membedakannya dari agama-agama lainnya," tandasnya.[] Lanhy Hafa

Opini

×
Berita Terbaru Update