Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mohonlah Sarana yang Mendekatkan kepada Allah Swt.

Jumat, 12 Juli 2024 | 08:58 WIB Last Updated 2024-07-12T01:58:36Z


Tintasiyasi.ID -- Mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah tujuan mulia dalam kehidupan setiap Muslim. Berikut adalah beberapa cara dan sarana yang dapat membantu dalam upaya tersebut:

 

1. Salat yang khusyuk:

o Lakukan salat lima waktu dengan penuh kekhusyukan dan tepat waktu.

o Tambahkan salat sunah, seperti salat Duha, Tahajud, dan Witir.

 

2. Membaca dan memahami al-qur’an:

o Bacalah al-qur’an setiap hari dan usahakan untuk memahaminya dengan membaca tafsir.

o Amalkan ajaran-ajaran al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

 

3. Zikir dan doa:

o Perbanyak zikir, seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.

o Berdoa kepada Allah Swt. dalam setiap kesempatan, baik setelah salat maupun dalam aktivitas sehari-hari.

 

4. Puasa sunah:

o Lakukan puasa sunah seperti puasa Senin dan Kamis, serta puasa ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah).

 

5. Menuntut ilmu:

o Ikuti kajian atau majelis ilmu yang dapat memperdalam pengetahuan agama.

o Baca buku-buku atau artikel yang dapat meningkatkan pemahaman tentang Islam.

 

6. Amal saleh:

o Lakukan amal saleh seperti sedekah, membantu sesama, dan berbuat baik kepada tetangga.

o Ikut serta dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dapat membawa manfaat bagi orang lain.

 

7. Memperbaiki akhlak:

o Berusaha untuk selalu berperilaku baik dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

o Menjauhi sifat-sifat tercela seperti hasad, riya, dan takabur.

 

8. Berkumpul dengan orang saleh:

o Bergaul dengan orang-orang yang taat dan memiliki akhlak yang baik.

o Ikut serta dalam komunitas atau kelompok yang memiliki tujuan untuk meningkatkan keimanan.

 

9. Istikamah dalam ibadah:

o Tetap konsisten dalam melaksanakan ibadah dan kebaikan.

o Jangan mudah putus asa dan selalu berusaha memperbaiki diri.

 

10. Muhasabah diri:

o Lakukan introspeksi diri secara rutin untuk menilai dan memperbaiki kualitas ibadah dan akhlak.

o Renungkan dan evaluasi setiap tindakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Dengan menggunakan sarana-sarana tersebut, insyaallah kita dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan meraih rida-Nya dalam kehidupan kita.

 

Allah SWT berfirman:

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓاْ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُواْ فِي سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ 

 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah [5]: 35)

 

Sobat. Allah memerintahkan orang-orang mukmin supaya selalu berhati-hati, mawas diri jangan sampai terlibat di dalam suatu pelanggaran, melakukan larangan-larangan agama yang telah diperintahkan Allah untuk menjauhinya.

 

Menurut sebagian mufasir, menjauhi larangan Allah lebih berat dibandingkan dengan mematuhi perintah-Nya. Tidak heran kalau di dalam Al-Qur'an, kata ittaqu yang maksudnya supaya kita menjaga diri jangan sampai melakukan larangan agama, disebut berulang sampai 69 kali, sedang kata ati'u yang berarti supaya kita patuh kepada perintah agama hanya disebutkan 19 kali.

 

Di samping menjaga diri memperketat terhadap hal-hal yang mungkin menyebabkan kita berbuat pelanggaran atau ketentuan-ketentuan agama, kita harus pula selalu mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yaitu dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan mengamalkan segala sesuatu yang diridai.

Ibnu 'Abbas, Mujahid, Abu Wali, al-hasan, Zaid, 'Ata, as-sauri dan lain-lain, mengartikan al-wasilah di dalam ayat ini dengan mendekatkan diri. Mengenai pengertian ini, Ibnu Kasir dalam tafsirnya (2/52), berkata:

 

Pengertian yang telah diberikan oleh para imam ini, tidak terdapat perbedaan antara para mufasir.

 

Kata wasilah ada kalanya berarti tempat tertinggi di surga, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Apabila engkau bersalawat kepadaku, maka mintakanlah untukku "wasilah". Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasullullah, apakah wasilah itu?" Rasullulah menjawab, "Wasilah itu ialah derajat yang paling tinggi di surga tidak ada yang akan mencapainya kecuali seorang saja dan saya berharap, sayalah orang itu." (Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah).

 

Menjauhi dan meninggalkan larangan Allah serta melaksanakan perintah-Nya adalah hal-hal yang tidak mudah, karena nafsu yang ada pada tiap manusia itu selalu mengajak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan yang baik, yaitu melanggar dan meninggalkan perintah Allah sebagaimana firman-Nya:

 

"Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan." (Q.S. Yusuf [12]: 53).

 

Oleh karena itu, kita harus berjuang untuk mengekang hawa nafsu, mengatasi segala kesulitan dan mengelakkan semua rintangan yang akan menyebabkan kita bergeser dari jalan Allah agar kita berada di atas garis yang telah ditetapkan. Dengan demikian kita akan memperoleh kebahagiaan yang telah dijanjikan oleh Allah.

Sebaik-baik wasilah yang dilakukan oleh seorang hamba kepada Allah adalah dengan menjalankan ketaatan dan bermal saleh.

 

Benar sekali, sebaik-baik wasilah atau perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan menjalankan ketaatan dan melakukan amal saleh. Berikut adalah beberapa cara untuk mengaplikasikan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari:

 

1. Salat yang khusyuk dan tepat waktu

* Salat lima waktu adalah kewajiban utama dan sarana utama mendekatkan diri kepada Allah.

* Menjaga kekhusyukan dalam salat dengan memahami makna bacaan dan gerakan.

 

2. Membaca dan memahami al-qur’an

* Membaca al-qur’an setiap hari dan berusaha memahami serta mengamalkan isinya.

* Menghafal ayat-ayat al-qur’an dan mempelajari tafsirnya untuk pemahaman yang lebih mendalam.

 

3. Zikir dan doa

* Perbanyak zikir kepada Allah, baik dengan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.

* Memanjatkan doa dalam setiap kesempatan, memohon ampunan dan petunjuk dari Allah.

 

4. Menjaga puasa sunah

* Melaksanakan puasa sunah seperti Senin dan Kamis, serta puasa pada hari-hari tertentu seperti ayyamul bidh.

* Menjaga puasa wajib di bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya.

 

5. Sedekah dan amal sosial

* Berinfak dan bersedekah kepada yang membutuhkan, baik secara materi maupun nonmateri.

* Aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan ummat.

 

6. Menuntut ilmu agama

* Menghadiri majelis ilmu, mengikuti kajian, dan membaca buku-buku agama untuk memperdalam pengetahuan.

* Mengajarkan ilmu yang telah dipelajari kepada orang lain.

 

7. Berbuat baik dan menjaga akhlak

* Memiliki akhlak yang baik, jujur, sabar, dan rendah hati dalam berinteraksi dengan sesama.

* Menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman.

 

8. Istikamah dalam ibadah

* Konsisten dalam melaksanakan ibadah dan amal saleh, tidak hanya di waktu-waktu tertentu.

* Mencari cara untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah.

 

9. Muhasabah dan tobat

* Rutin melakukan introspeksi diri dan muhasabah untuk menilai dan memperbaiki diri.

* Memohon ampunan kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa, serta berusaha untuk tidak mengulanginya.

 

10. Memperbanyak syukur

* Selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah, baik yang besar maupun kecil.

* Menunjukkan rasa syukur dengan meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan.

 

Dengan menjalankan ketaatan dan memperbanyak amal saleh, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT dan meraih rida-Nya. Ini adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.

 

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si. 

Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Psikologi Pendidikan Pascasarjana  UIT  Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update