TintaSiyasi.com -- Terkait aktivis Yahudi pro Israel yang diundang salah satu stasiun TV nasional, Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar menegaskan hal itu sebagai pelanggaran konstitusi yang paling besar.
"Itu kan pelanggaran konstitusi yang terbesar menurut saya, ditampilkan di televisi (TV) dengan label ini dan itu dan kemudian dibiarkan bebas menjelaskan pemikirannya," ujarnya dalam program Live: Geger!! Kunjungan 5 pemuda NU ke I5r4ell di YouTube UIY Official, Ahad (21/7/2024).
Ia mempersoalkan, aktivis yang sudah jelas punya misi dan ideologi yang bertentangan dengan konstitusi NKRI dan Pancasila, kemudian juga pendukung penjajah dan genosida, mengapa begitu mudah dibiarkan tampil di TV nasional. Alasan netralitas media menurutnya tidak berlaku untuk hal ini.
"Saya kira sudah tidak ada alasan lagi untuk cover both side (tidak memihak/netral). Media kadang cover both side yang pro Israel. Logika cover both side tidak berlaku lagi untuk Israel. Karena, mereka itu jelas jelas melakukan pelanggaran hukum. Ini bukan lagi dugaan," tegasnya.
Ia menegaskan, Israel itu pelanggar hukum yang sudah diakui dan sudah dinyatakan pelanggar hukum oleh pengadilan-pengadilan internasional. Karenanya siapa pun yang pro Israel, harusnya tidak diberi panggung untuk membela penjajah dan melakukan propaganda.
"Saya kira media-media nasional untuk tidak memberikan panggung kepada kelompok, orang-orang, aktivis-aktivis yang berbicara atas nama Israel. Karena, itu bagian dari propaganda Israel juga sebenarnya. Ini bagian hasbara juga, yang seharusnya tidak boleh," paparnya.
Ia menegaskan lagi, aktivis seperti Monique Rijkers adalah corongnya Israel, yang tidak layak diberi ruang bicara meski atas nama cover both side. Itu tidak bisa lagi ada keseimbangan terhadap kejahatan yang sudah jelas.
Ia khawatir, pasca Monique Rijkers yang sempat adu argumen dengan Muhammad Husein Gaza di TV nasional tersebut, akan ada orang-orang yang nantinya justru berpihak kepada Zionis penjajah.
"Mungkin bagi orang yang punya literasi, saya kira memahami cara berpikirnya. Tetapi kita tidak tahu level berpikir orang. Saya khawatir, akan banyak yang tersesat dengan munculnya Monique ini di TVOne. Jadi, sebaiknya tidak perlu dikasih panggung orang-orang, aktivis atau kelompok yang memang punya dukungan pada kejahatan," tegasnya.
Menurut dia, jika memang ingin berdiskusi atau menyadarkan orang atau kelompok yang pro Israel tersebut, mestinya dilakukan di panggung tertutup, bukan terbuka.
"Kalau panggung terbuka itu artinya memberi ruang kepada mereka untuk menyampaikan ke publik. Dan publik itu kan enggak bisa kita kontrol. Ini orang-orang yang kira-kira bisa kita kontrol untuk memahami, bisa jadi malah tersesat dengan itu," pungkasnya. []Tenira