Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Logika Kekuatan vs Kekuatan Logika

Sabtu, 13 Juli 2024 | 17:08 WIB Last Updated 2024-07-13T10:08:22Z

Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto menjabarkan di akun TikTok-nya bertema Kekuatan Logika vs Logika Kekuatan pada Kamis (18/6/2024) bahwa saat ini logika kekuatan mengalahkan kekuatan logika.

 

“Saat ini logika kekuatan mengalahkan kekuatan logika. Seperti dialog Nabi Ibrahim AS dengan Raja Namrud yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 258 yang menceritakan bahwa Nabi Ibrahim berhasil mematahkan argumen Raja Namrud dengan kekuatan logika,” jelasnya.

 

Dikisahkannya, ketika Nabi Ibrahim berkata Tuhannyalah yang memberi dan yang mati, maka Raja Namrud menjawab bahwa dia juga bisa menghidupkan dan mematikan. Maksudnya dia (Raja Namrud) bisa membunuh orang dan membiarkan mereka hidup. Lalu Ibrahim menantangnya dengan mengatakan bahwa Allah menerbitkan matahari dari timur. Jadi dia menerbitkan matahari dari Barat. Raja Namrud terdiam,” tuturnya.

 

“Padahal, bagaimana dia bisa mengeluarkan matahari dari Barat. Nyatanya, kekuatan logika Nabi Ibrahim pada saat itu mampu mengalahkan logika kekuatan Raja Namrud yang mencoba membangun argumen bahwa dia juga adalah kekuatan Tuhan," lanjutnya menuturkan.

 

"Namun, Raja Namrud adalah tipikal penguasa yang tidak mau tunduk begitu saja. Logika mungkin kalah tetapi dia punya kuasa, maka kekuasaanya itu yang kemudian digunakanya," jelasnya.

 

Lalu Ustaz Ismail menambahkan bahwa Raja Namrud memerintahkan pasukannya untuk membakar Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim berusaha menaklukkannya dengan logika kekuatan. "Kekuasaan bukanlah kekuatan logika. Kekuatan culas sebenarnya tidak memiliki kekuatan logika, tetapi mereka menggunakan logika kekuatan, yaitu cara menyelesaikan masalah dengan kekuasaan yang ada," ungkapnya.

 

Era Kini

 

Ia mencontohkan pada saat ini, ketika tidak dapat membubarkan organisasi masyarakat lalu penguasa membubarkannya dengan undang-undang. Begitu pula ketika putranya tidak bisa jadi wakil presiden, lalu memaksa pengadilan untuk mengubah aturan itu,” terangnya.

 

"Meskipun semua nabrak logika, mana dia peduli. Yang penting dengan kekuatan yang dimilikinya dia bisa berubah, semua demi kepentingan politik egonya," paparnya.

 

Lanjut dikatakannya, Allah Swt. selalu bersama orang-orang yang memegang kebenaran. “Dengan kekuatan logika terus menyampaikan kebenaran, meskipun berhadapan dengan penguasa lalim yang mengedepankan logika kekuatan. Marilah kita berada di pihak kebenaran," tandasnya.[] Lilis

Opini

×
Berita Terbaru Update