Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto menjabarkan di akun TikTok-nya bertema Kekuatan Logika vs Logika Kekuatan pada Kamis (18/6/2024) bahwa saat ini logika kekuatan mengalahkan kekuatan logika.
“Saat ini logika kekuatan mengalahkan kekuatan logika. Seperti dialog Nabi Ibrahim AS dengan Raja
Namrud yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 258 yang menceritakan bahwa Nabi Ibrahim
berhasil mematahkan argumen Raja Namrud dengan kekuatan logika,”
jelasnya.
Dikisahkannya, ketika Nabi Ibrahim berkata Tuhannyalah yang
memberi dan yang mati, maka Raja Namrud menjawab bahwa dia juga bisa
menghidupkan dan mematikan. “Maksudnya dia (Raja Namrud) bisa membunuh orang dan membiarkan
mereka hidup. Lalu Ibrahim menantangnya dengan mengatakan bahwa Allah
menerbitkan matahari dari timur. Jadi dia menerbitkan matahari dari Barat. Raja
Namrud terdiam,” tuturnya.
“Padahal, bagaimana dia bisa mengeluarkan
matahari dari Barat. Nyatanya, kekuatan logika Nabi Ibrahim pada saat itu mampu
mengalahkan logika kekuatan Raja
Namrud yang mencoba
membangun argumen bahwa dia juga adalah kekuatan Tuhan," lanjutnya menuturkan.
"Namun, Raja Namrud adalah tipikal penguasa yang tidak
mau tunduk begitu saja. Logika mungkin kalah tetapi dia punya kuasa, maka
kekuasaanya itu yang kemudian digunakanya," jelasnya.
Lalu Ustaz Ismail menambahkan bahwa Raja Namrud memerintahkan pasukannya
untuk membakar Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim berusaha menaklukkannya dengan logika
kekuatan. "Kekuasaan bukanlah kekuatan logika. Kekuatan culas sebenarnya
tidak memiliki kekuatan logika, tetapi mereka menggunakan logika kekuatan, yaitu
cara menyelesaikan masalah dengan kekuasaan yang ada," ungkapnya.
Era Kini
Ia mencontohkan pada
saat ini, ketika tidak
dapat membubarkan organisasi masyarakat lalu penguasa membubarkannya dengan undang-undang. “Begitu
pula ketika putranya tidak bisa jadi wakil presiden, lalu memaksa pengadilan
untuk mengubah aturan itu,” terangnya.
"Meskipun semua nabrak logika, mana dia peduli. Yang penting dengan kekuatan yang
dimilikinya dia bisa berubah, semua demi kepentingan politik egonya,"
paparnya.
Lanjut
dikatakannya, Allah Swt. selalu bersama orang-orang yang
memegang kebenaran. “Dengan kekuatan logika terus menyampaikan kebenaran, meskipun
berhadapan dengan penguasa lalim yang mengedepankan logika kekuatan. Marilah kita berada di pihak
kebenaran," tandasnya.[] Lilis