TintaSiyasi.com -- Salah satu dampak nyata makin berkuasanya platform asing di Indonesia adalah akan mengancam keberlamgsungan usaha kecil menengah di negeri ini
“Semakin berkuasanya platform asing punya dampak negatif yang tak main-main. Melihat ke depan perusahaan asal Cina akan mengancam usaha kecil menengah (UKM) Indonesia,” ujar narator Khilafah News Anggi Suharnadi, Sabtu (6/7/2024) di saluran YouTube Khilafah News.
Dia menjelaskan, adanya konsekuensi dari pembiaran perusahaan asing di pasar yaitu usaha lokal harus siap menghadapi berkompetisi secara langsung dengan produk-produk Cina yang terkenal murah. Oleh karena itu pemerintah harus mengeluarkan regulasi agar terwujud iklim bisnis yang adil. Jika pasar e-commerce Indonesia digarap oleh pasar lokal nilai ekonominya akan sangat besar dan hasilnya akan bisa dipetik oleh rakyat sendiri.
“Pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di Tanah Air setiap tahun meningkat 40 persendan diprediksi mendongkrak Pendapatan Domestik Bruto sebesar 22 persen,” ungkapnya.
Ia membandingkan kebijakan negara lain seperti Amerika yang menetapkan tarif yang tinggi pada produk impor dari Cina. Hal ini dilakukan untuk melindungi perusahaan lokal agar tidak kalah saing dalam pemasaran.
“Jika mau penguasa sebenarnya bisa menolak berbagai kesepakatan bilateral, regional, dan internasional yang merugikan usaha dalam negeri. Namun mereka lebih memilih untuk bertekuk lutut pada dominasi kekuasaan asing,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa permasalahan ini terjadi karena negara mengatur perdagangan berdasarkan komoditas, bukan pelaku perdagangan. Sehingga komoditas yang datang ke pasar Indonesia diterima saja dengan dalih pasar bebas.
“Padahal pelakunya berasal dari negara-negara kapitalis bahkan ada yang terkategori memusuhi Islam seperti Amerika dan Israel,” pungkasnya.[] Nurichsan
