Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hijrah Rasulullah SAW dan Awal Penanggalan Hijriah

Selasa, 16 Juli 2024 | 07:00 WIB Last Updated 2024-07-16T00:00:41Z


Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Apakah benar bahwa hijrah Rasul saw terjadi pada Rabi’ul Awal? Seandainya demikian, kenapa kaum Muslim merayakan awal tahun hijriah dan hari hijrah Rasul pada bulan Muharram?

[Abu Shabih Faishal]


Jawab:

Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuhu.

Benar, hijrah Rasul SAW terjadi pada 12 Rabi’ul Awal … Tetapi setelah berlalu sekira 17 tahun setelah hijrah Rasul SAW yakni pada tahun ketiga atau keempat pada masa Umar ra. … Abu Musa al-Asy’ari yang menjadi amir Bashrah ketika itu mengirim surat meminta Umar membahas cara baru untuk menghitung penanggalan. Hal itu ketika ada seruan (surat) untuk Abu Musa al-Asy’ari tertanggal pada bulan Sya’ban tanpa tahun, lalu Abu Musa al-Asy’ari menyeru (mengirim surat kepada) khalifah Umar dengan mengatakan: “ya Amirul Mukminin, datang kepada kami surat, dan tertanggal pada Sya’ban, tetapi kami tidak tahu Sya’ban yang mana ini, apakah Sya’ban tahun lalu atau tahun sekarang?”

Berdasarkan hal itu, khalifah Umar mengumpulkan para shahabat ridhwanullah ‘alayhim dan mereka membahas masalah ini lalu ada berbagai pandangan. Di antara mereka ada yang mengusulkan agar diambil tahun kelahiran Rasul saw sebagai awal penanggalan. Dan yang lain berkata: “kita ambil tahun wafat Beliau”. Namun pendapat mayoritas adalah mengambul hijrah Rasul saw.

Setelah khalifah Umar meminta pendapat dua shahabat yakni Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib tentang pandangan ini dan keduanya menetapkan, kemudian bersepakat berpatokan pada tahun yang mana di dalamnya Nabi saw berhijrah adalah awal tahun penanggalan, dan awal Muharram diambil sebagai awal tahun dan bulan Dzul Hijjah sebagai akhir tahun. Dari sini, tahun hijriah bertolak dari hijrah Rasul saw yang bertepatan dengan tahun 622 M untuk menjadi tahun pertama dalam penanggalan hijriah.

Kami telah mengadopsi ini dalam kaitannya dengan waktu harian, jadi kami menjadikannya menurut waktu Madinah, seperti yang muncul di pembukaan radio. Hal itu agar sesuai dengan penanggalan hijriah yang diadopsi oleh para sahabat di era Umar ra., yaitu tahun hijrah ke Madinah, sehingga ini bertepatan dengan penetapan waktu yang kami adopsi, maka penetapan waktu itu mengikuti waktu Madinah.

Saya berharap jawaban telah menjadi jelas, wallâh a’lam wa ahkam. []


Oleh: Syekh Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
01 Muharram 1444 H
30 Juli 2022 M

Opini

×
Berita Terbaru Update