Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hijrah Itu Berpindah Menuju Pelaksanaan Islam secara Keseluruhan

Kamis, 18 Juli 2024 | 11:47 WIB Last Updated 2024-07-18T04:47:37Z

Tintasiyasi.ID -- Pemerhati Generasi Ustazah Dedeh Wahidah Achmad menyebutkan bahwa poin penting hijrah adalah berpindah dari kondisi yang tidak menerapkan Islam menuju pelaksanaan Islam secara keseluruhan.


“Mestinya hijrah itu bagaimana berpindah dari tidak menerapkan Islam kemudian ke melaksanakan Islam secara keseluruhan,” ujarnya dalam Live Muslimah on Room bertajuk Muharam dan Visi Perubahan, di kanal YouTube Muslimah Media Hub, Sabtu (13/07/2024).


Ia menambahkan bahwa momen hijrah adalah peristiwa yang luar biasa sehingga Khalifah Umar bin Khattab menjadikannya sebagai tonggak perhitungan tahun baru Hijriah.

 

“Ini (hijrah) menjadi momen yang kemudian oleh Sayyidina Umar Bin Khattab, khalifah yang kedua setelah Abu Bakar, ini kan dijadikan sebagai tonggak untuk perhitungan tahun baru Hijriah,” tambahnya.

 

Ia juga menjelaskan makna hijrah berdasar hadis Rasulullah saw. “Siapa Al-Muhajiru? Man hajara maa nahallahu anhu (orang yang berpindah atau meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah kepadanya). Baik yang dilarang untuk pribadi, keluarga, masyarakat, maupun untuk negara,” ungkapnya/

 

“Jadi meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah, baik dilarang untuk pribadi, untuk keluarga, masyarakat, maupun kalau khitab-nya (seruannya) itu untuk negara,” jelasnya.

 

Ustazah Dedeh mencontohkan hijrah dalam level individu seperti berkomitmen untuk berhijrah dari yang awalnya membuka aurat menjadi menutup aurat, atau meninggalkan riba. Sementara dalam level negara, hijrah bisa ditempuh dengan cara meninggalkan kezaliman dan abai terhadap rakyat menjadi adil dan bertanggung jawab.

 

“Nah, ketika memahami bahwa zalim terhadap rakyat itu dilarang, mestinya kan di momen

hijrah ini mengubah, yang tadinya zalim menjadi adil, yang abai kepada rakyat menjadi bertanggung jawab,” contohnya.

 

 

Ia juga menggambarkan adanya perubahan yang luar biasa pada hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah, yakni diterapkannya Islam secara keseluruhan di Madinah setelah sebelumnya mendapatkan penentangan di Makkah.

 

“Di Makkah itu tidak diterapkan Islam, bahkan sulit, ditentang. Setelah ke Madinah di situ nampak Islam itu bisa diterapkan secara keseluruhan,” tuturnya.

 

Ia juga mengatakan bahwa Muharam adalah momen untuk evaluasi diri apakah kita sudah berhijrah mengikuti tuntunan Rasulullah ataukah hanya sekadar berhijrah secara parsial sebagaimana pemahaman di masyarakat saat ini.

 

“Menurut saya memang ini momen untuk evaluasi diri kita. Apakah sudah melakukan hijrah itu sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah saw. atau baru sesuai pemahaman kita saja?” tutupnya.[] Nurwati

Opini

×
Berita Terbaru Update