Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hijrah Adalah Berpindah dari Darul Kufur ke Darul Islam

Senin, 15 Juli 2024 | 14:31 WIB Last Updated 2024-07-15T07:31:27Z


Tintasiyasi.ID -- Direktur Pusat Pendidikan Hadis Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.E., M.Ag. mengatakan bahwa makna politik hijrah adalah berpindah dari Darul kufur ke Darul Islam. “Secara syar’i, para fukaha mendefinisikan hijrah dengan makna berpindah dari darul kufur ke darul Islam,” katanya dikutip dari media majalah Al-Wa’ie edisi bulan Juli 2024.

 

Ajengan Yuana, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa penjelasan terkait makna hijrah tersebut bisa dibaca dalam kitab Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah Juz II karya syekh Taqiyyuddin al-Nabhani. Ibnu ‘Arabi juga mengatakan hijrah adalah ke luar atau berpindah dari dari negara yang diperangi/negara kufur ke negara Islam, sebagaimana di kutip dalam kitab (Subul al-Salam, juz 6, hlm. 128 dan Nail al-Authar, juz 12, hlm 270).

 

“Artinya, konotasi hijrah menurut istilah khusus adalah meninggalkan negara kufur (dar al-kufr), lalu berpindah menuju negara Islam,” kutipnya dari (Dar al-Islam). (Al-Jurjani, al-Ta’rifat, juz 1, hlm. 83).

 

Ia menjelaskan bahwa saat itu, Nabi saw. dan para sahabatnya hijrah dari darul kufur di Makkah, lalu membentuk Darul Islam di Madinah. Ketika kaum Muslim ke luar dari kota Makkah menuju kota Madinah, motivasi utama mereka adalah keimanan dalam rangka menjalankan ketaatan kepada Allah Swt.

 

“Untuk menyelamatkan agama mereka dari fitnah yang ditimbulkan dari kaum musyrik Quraisy. Kota Madinah, sebagai negara baru (Daulah Islam) yang dipimpin oleh Nabi saw. memberikan keamanan bagi warganya. Bahkan, mengembangkan kehidupan mereka sebagai umat baru dengan peradaban baru,” ungkapnya.

 

Lalu Ajengan mengutip hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari,

 

كَانَ الْمُؤْمِنُونَ يَفِرُّ أَحَدُهُمْ بِدِينِهِ إِلَى اللهِ تَعَالَى وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَخَافَةَ أَنْ يُفْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَّا الْيَوْمَ فَقَدْ أَظْهَرَ اللهُ اْلإِسْلاَمَ وَالْيَوْمَ يَعْبُدُ رَبَّهُ حَيْثُ شَاءَ

 

Dulu ada orang Mukmin yang lari membawa agamanya kepada Allah dan Rasul-Nya karena takut difitnah. Adapun sekarang (setelah Hijrah) Allah Ta’ala benar-benar telah memenangkan Islam, dan seorang mukmin dapat beribadah kepada Allah saw. sesuka dia.” (HR. Al-Bukhari).

 

Khatimah

 

Ajengan Yuana menyebut, ada beberapa poin penting dalam memahami hadis tentang perkara hijrah. Pertama, hijrah merupakan pemisah antara kebenaran dan kebatilan; antara Islam dan kekufuran; serta antara Darul Islam dan darul kufur.

 

Kedua, hijrah adalah tonggak berdirinya Daulah Islam untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, para ulama dan sejarawan Islam telah sepakat bahwa Madinah setelah Hijrah Nabi saw. telah berubah dari sekadar sebuah kota menjadi sebuah negara Islam. Ketiga, hijrah merupakan awal kebangkitan Islam dan kaum Muslim yang pertama kalinya, setelah selama 13 tahun sejak kelahirannya,” pungkasnya.[] Mustaqfiroh

Opini

×
Berita Terbaru Update