TintaSiyasi.id -- Redaktur Pelaksana Tabloid Media Umat Mujiyanto mengatakan bahwa ibadah haji menjadi pelopor perjuangan di Indonesia dahulu kala, saat menghadapi penjajahan terhadap Belanda.
“Haji inilah yang menjadi pelopor perjuangan di Indonesia. Mereka kalau pulang dari Arab, kalau pulang dari haji itu membawa semangat jihad, melawan Belanda. Dia menggerakkan, makanya semangat juang tinggi,” jelasnya dengan penuh semangat saat berbincang dalam Belajar Momentum Persatuan Ummat dari Ibadah Haji, Keren nih! di kanal Youtube Media Umat, Selasa (02/07/2024).
Hal inilah menurut Mujiyanto yang membuat Snouck Hurgronje kala itu merasa takut dan kemudian ditugaskan untuk mengawasi orang-orang yang pulang dari ibadah haji.
“Makanya dulu Snouck Hurgronje itu kenapa dia takut sama orang yang pulang naik haji, karena kalau orang pulang naik haji di zaman itu, itu yang dibawa semangat jihad. Makanya kenapa Snouck Hurgronje itu disusupkan, ya salah satunya itu adalah untuk mengawasi ini, para haji yang pulang dari sana,” paparnya.
Ia menjelaskan bahwa saat melaksanakan ibadah haji, para jamaah terus dipompa semangatnya untuk berkorban. Semangat inilah yang kemudian menimbulkan ketakutan pada diri para penjajah.
“Karena di sana itu dipompa semangatnya. Semangat haji itu kan semangat pengorbanan ya kan berkorban, berkorban bukan hanya berkorban nyembelih korban, tetapi berkorban jiwa dan raga. Kan dilatih, sudah berkorban hartanya untuk berangkat, mengorbankan keluarganya dia tinggal, mengorbankan dirinya untuk bercapek-capek di sana karena panggilan Allah, ini ada panggilan yang lebih tinggi lagi panggilan jihad, karena ada penjajah kaum kafir dahulu di Indonesia,” tambahnya.
Mas Muji, sapanya, melanjutkan bahwa jika semangat haji itu ditanamkan kembali kepada umat Muslim yang telah melakukan ibadah haji, tentunya akan memberikan semangat jihad untuk kemenangan Islam, terutama dalam pembebasan Baitul Maqdis.
“Tentara kaum Muslimin itu sudah lebih dari cukup untuk menghadapi mereka (Israel), kalau mereka bersatu. Namun, kalau masih seperti sekarang, negara-negara kayak begini, ya pasti lemah lah, karena apa ya karena masih tergantung punya kebergantungan dan tidak punya marwah. Marwahnya hilang. Makanya sebenaranya haji ini penting untuk menumbuhkan marwah kembali, paling tidak kaum Muslimin itu sadar gitu lo,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, jika semangat itu telah ada, maka kemenangan Islam akan segera kembali dicapai.
“Maka, kalau sekarang semangat itu kemudian ditanamkan lagi kepada haji, haji kita pulang itu bawa semangat baru untuk perubahan menuju izzul Islam wal muslimin menuju ukhuwah islamiyah dalam arti yang nyata, Masyaallah itu akan luar biasa,” pungkasnya. [] Hima Dewi