Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Forum Mubaligah Aswaja: Jihad dan Khilafah Solusi Tuntas Palestina

Jumat, 19 Juli 2024 | 12:32 WIB Last Updated 2024-07-19T23:41:49Z
TintaSiyasi.com -- Merespons aksi genosida terhadap Muslim Palestina di Gaza oleh entitas penjajah Zionis Israel terus berlangsung, Forum Mubaligah Aswaja mengadakan Multaqa, dalam penyampaiannya, Mubalighah asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ustazah Eulis Siti Murnaesih menegaskan bahwa jihad dan khilafah adalah solusi tuntas masalah Palestina.

"Jihad dan khilafah solusi tuntas atasi masalah Palestina," tuturnya di Yogyakarta, Ahad (7/7/2024).

Senada dengan itu, Mubaligah dari Aceh Ustazah Siti Zahara dalam acara yang sama di Aceh mengatakan bahwa solusi terbaik agar Palestina merdeka dari penjajahan Zionis Israel adalah dengan khilafah Islam. Sebab seorang khalifah yang akan memimpin (mengkomandoi) pasukan jihad. Khilafah akan melindungi umat Islam dari segala macam bentuk penjajahan.

Oleh karena itu, Mubaligah Sumatera Selatan Ustazah Padliyati, S.T. dalam Multaqa Mubaligah di Palembang menyeru kepada penguasa negeri-negeri Muslim mengirimkan pasukan militer untuk berjihad mengusir penjajah Zionis Israel dari bumi Palestina. Selain itu, juga mengaja seluruh umat Islam untuk bersegera menegakkan Khilafah Islamiah sebagai institusi untuk menerapkan Islam kaffah dan khilafah yang akan melindungi Palestina dari penjajahan Zionis Israel dan menjaga kemulian Islam dan kaum Muslimin.

Adapun tawaran solusi dua negara dan berdamai dengan Israel sebagai penjajah, dinilai Mubaligah Jawa Timur Ustazah Rif'ah Kholidah Wahyuni bahwa itu adalah tawaran yang menyesatkan. Begitu pula pemberian bantuan kemanusiaan, boikot dan doa, semua itu tidak menyentuh akar persoalan. Sebab, apa yang dilakukan oleh Zionis Israel sejatinya adalah penjajahan dan perampasan. 

Karena itu, lanjutnya, solusinya adalah mengusir penjajah dari tanah Palestina atau dengan kata lain jihad. Inilah solusi syari yang telah diberikan panduan oleh Allah sebagaimana dalam QS Al Baqarah 190 : وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas".

"Siapa yang diperangi? Orang yang memerangi kalian. Zionia Israel sekarang sudah jelas-jelas memerangi. Hamas tidak bersalah karena merebut (Palestina dari Israel). Yang dilakukan Israel juga sudah melampaui batas," tegasnya dalam Multaqa di Jawa Timur.

Persoalan Politik

Terkait persoalan Palestina, Ustazah Nurul Imaroh menjelaskan bahwa itu berawal dari pendudukan entitas Zionis yahudi di tanah Palestina. Bahkan sejak pendudukan itu dimulai tahun 1948, wilayah Palestina makin menyempit dan hanya menyisakan 15 persen. Keberadaan Israel makin kuat lantaran didukung oleh negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga makin nampak penjajahan yang dilakukan Israel. 

"Persoalan Palestina adalah persoalan politik, akibat umat Islam tidak memiliki pelindung (junnah) yakni Khilafah Islam, sehingga tidak mampu menunaikan kewajiban jihad untuk mengusir penjajah Israel dan sekutunya. Bahwa persoalan Palestina bukan hanya soal kemanusiaan, tetapi problem politik. Ketiadaan institusi politik yang membela Palestina sehingga solusinya hanya dengan tegaknya Khilafah Islamiah yang dengan komandonya, khalifah akan mengirimkan pasukan jihad membebaskan Palestina," jelas Ustazah Muthi’ah Winarti dalam acara serupa di Kalimantan Selatan.

Mubaligah Palembang, Ustazah Dra. Rusydah Gasim, M.H.I. mengingatkan bahwa umat Islam adalah al wahdah, satu kesatuan. Maka dari itu, ia menyeru seluruh umat Islam untuk bersatu melawan entitas Zionis Yahudi Israel. 

"Namun, sekat-sekat nasionalisme ternyata menjadi penghalang. Tidak sedikit kaum Muslimin yang ingin berangkat berjihad ke Palestina, tetapi mereka tidak bisa. Kenapa? Karena penguasa kita tidak memberi jalan, tidak memberi akses," ujar Ustazah Rif'ah Kholidah.

Oleh karenanya, lanjutnya tidak adanya jihad tersebab tidak adanya kemauan politik dari negeri-negeri Muslim yang sekarang dibatasi oleh batas-batas kebangsaan. Mereka tidak digerakkan ruh jihad sebagaimana yang terjadi ketika khilafah masih tegak. 

"Kini, sekat-sekat penghalang dan penghambat itulah yang harus dihilangkan. Kaum muslimin harus bersatu, tidak lagi diceraiberaikan oleh nasionalisme. Karenanya, persatuan di bawah naungan khilafah merupakan sebuah kebutuhan," tegasnya.

Peran Mubalighah

Mubaligah Palembang Ustazah Ema Shopiana Wahab, M.Pdi. dalam orasinya menegaskan bahwa diamnya mubaligah adalah pengkhianatan terhadap Palestina. Para mubaligah harusnya punya tanggung jawab yang penuh kepada umat hari ini, karena umat percaya kepadanya. 

"Saya berharap sekali kepada ibunda sekalian, jangan pernah tinggalkan tentang khilafah dalam kajian apa pun. Tidak boleh ada umat yang tidak mengenal khilafah dan itu menjadi tanggung jawab kita," terangnya.

Penyataan Sikap

Pertama, Palestina adalah tanah kharijiyah, milik kaum Muslimin seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina. Karena itu haram hukumnya mengambil kembali dari tangan kaum Muslimin hingga hari kiamat. Siapa saja yang berusaha mengambilnya maka ia akan berhadapan dengan kaum Muslimin di seluruh dunia.

Kedua, diamnya kaum Muslimin karena adanya sekat-sekat nasionalisme hingga Palestina berjuang sendirian menghadapi kebrutalan Israel, sementara kaum Muslimin hanya sekadar mengirim bantuan logistik dan doa, menunjukkan sungguh nasionalisme telah meminggirkan ikatan akidah Islam sebagai pemersatu umat Islam di dunia.

Ketiga, apa yang dilakukan oleh Israel adalah bentuk penjajahan dan genosida terhadap bangsa Palestina. Karena itu harus dihentikan dengan jalan jihad, bukan dengan perundingan dan membagi Palestina menjadi dua negara, negara Israel dan Palestina.

Keempat, persoalan Palestina adalah persoalan politik karena tidak adanya kekuatan dunia yang mampu menyatukan seluruh kaum muslimin dalam satu komando jihad melawan Israel, yaitu Khilafah Islamiah. Sementara PBB, AS, dan negara besar lainnya menjadi pendukung sekaligus penyokong Israel. Karena itu, Khilafah Islamiah adalah kebutuhan mendesak Umat Islam untuk melindungi kaum muslimin dari kafir penjajah.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update