TintaSiyasi.id -- Direktur Institute Muslimah Negarawan (ImuNe) Dr. Fika Komara menyebut Asia Tenggara adalah kawasan yang penting bagi sekutu terbesarnya Zionis yaitu Amerika Serikat (AS).
"Saya pikir kita perlu memetakan masalah ini. Konstelasi kawasan juga perlu kita baca. Bagaimana pun, Asia Tenggara merupakan kawasan yang sebenarnya penting bagi sekutu terbesarnya Zionis yaitu Amerika Serikat (AS) dan bagi negara-negara besar yang lainnya," bebernya di Kiprah dan Jejaring Zionis Pesek di Asia Tenggara, Jumat (19/07/2024) di kanal YouTube Institute Muslimah Negarawan.
Dia mengatakan, pemetaan kawasan Asia Tenggara dalam konteks percaturan isu Palestina secara umum seperti apa kemudian secara khusus seperti apa. Karena secara geografis, Palestina jauh dari Asia Tenggara maka dibutuhkan jembatan.
"Karena bagaimana pun kita perlu bridging ini, jembatan yang kebetulan memang saya sangat concern di sini adalah soal isu-isu kawasan," ujarnya.
Direktur ImuNe itu mencoba memetakan hubungan diplomasi negara-negara di kawasan Asia Tenggaraa itu hanya tersisa tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam hingga sekarang masih terus konsisten membela isu-isu Palestina. Sementara yang lain kecuali Laos sudah memiliki kedutaan besar.
"Ini secara jaringan diplomatiknya," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2021 ada tulisan dari seorang Aktivis Malaysia, Muhammad Azmi Abdul Hamid, 'Beware of Israel, US and China agenda in Southeast Asia'. Mereka (Israel) sudah membaca sebenarnya banyak aktivis Asia Tenggara yang militansinya cukup tinggi di Malaysia, bahkan kemarin sempat bergandengan tangan pada saat gerakan julid fii sabilillah.
"Saya pikir kita harus melihat juga bahwa di Malaysia juga cukup mempunyai sensitivitas yang tinggi dan harusnya dengan kita membaca peta ini kan kita bisa tahu dimana titik-titik kekuatan kita," bebernya.
Ia menyebut sekutu Israel telah mensuplai senjata di Myanmar. Sedangkan untuk Rohingya merupakan bagian dari operasi Hasbara yang aringan digitalnya ada.
"Jaringan digital disini termasuk ada yang berusaha mendistraksi dengan melakukan disinformasi yang luar biasa soal Rohingya. Dikatakan kalau Rohingya itu akan seperti Israel yang akan mengambil alih. Sampai seperti itu penyesatan atau dis-informasinya. Sayangnya umpan itu ditelan bulat-bulat oleh masyarakat bahkan ada influencer Muslim yang waktu itu ikut mendistraksi. Ketika kita lagi fokus-fokusnya kepada tufan al aqsa kala itu, kalau tidak salah Oktober kemarin," pungkasnya.[] Heni