Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Direktur FIWS: Bahaya Normalisasi akan Melegitimasi Entitas Penjajah Yahudi

Selasa, 23 Juli 2024 | 16:18 WIB Last Updated 2024-07-23T09:19:28Z
TintaSiyasi.com -- Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi mengatakan bahwa bahaya normalisasi yaitu akan melegitimasi entitas penjajah Yahudi sebagai sebuah negara.

“Ada satu hal yang berbahaya dari normalisasi dengan entitas penjajah Yahudi ini, yaitu normalisasi ini akan melegitimasi entitas penjajah Yahudi ini sebagai sebuah negara," ujarnya dalam Kabar Petang: 5 Aktivis Temui Presiden Israel Lukai Perasaan Umat Islam Seluruh Dunia? di Kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (20/07/2024).

Farid menjelaskan, ketika Yahudi dilegitimasi sebagai sebuah negara, artinya sebagai sebuah negara yang sah. Mereka bisa melakukan kebijakan apa pun termasuk membantai umat Islam melakukan genosida, dengan alasan demi keamanan dan keutuhan negara.

“Perlu kita garis bawahi berarti memberikan legitimasi terhadap kebijakan genosida, pembantaian terhadap umat Islam seolah-olah itu sah, dengan alasan Israel itu adalah sebagai sebuah negara,” ujarnya.

Maka menurutnya, disitulah bahayanya melakukan perjanjian damai, apa lagi sampai tingkat melakukan normalisasi, yang intinya adalah pengakuan terhadap entitas penjajah Yahudi. 

“Jadi cara berpikirnya inilah yang lebih mendasar harus kita kritisi. Karena cara berpikir seperti ini masih digunakan bukan hanya oleh kelima orang itu, tetapi orang-orang sebelumnya,” tambahnya.

Selain itu Farid menilai, kedatangan 5 orang NU itu ke Israel sesungguhnya suatu bentuk penghianatan terhadap umat Islam, karena mereka telah mengkhianati perjuangan umat Islam. 

Menurutnya, bukan hanya perjuangan pejuang-pejuang Palestina sekarang ini, tetapi juga telah menghianati sahabat-sahabat Rasulullah, Khalifah Umar bin Khatab ra, Shalahudin al-ayyubi yang dengan darah mereka kemudian berjuang untuk membebaskan tanah Palestina dari penjajahan.

Oleh karena itu, ia mengatakan, yang mereka serukan itu adalah bukanlah perdamaian, tetapi menyerukan tentara-tentara kaum Muslimin untuk bergerak melakukan tindakan militer yang nyata terhadap entitas penjajah Yahudi. Karena menurutnya, inilah yang bisa secara nyata menghentikan kebiadaban dan pembantaian itu. 

“Perdamaian demi perdamaian terus berlangsung tetapi ganosida masih terus berjalan. Justru harus diserukan itu adalah jihad fisabilillah, karena itulah yang diperintahkan oleh Allah SWT. kepada kita, ketika ada satu negara Islam yang diserang. Inilah yang harus dilakukan oleh tentara-tentara kaum muslimin dan inilah yang harus diserukan siapa pun dari umat Islam,” tutupnya.[] Aslan La Asamu

Opini

×
Berita Terbaru Update