TintaSiyasi.id -- Kebiadaban entitas Yahudi sudah di luar ambang batas kemanusiaan. Walaupun yang mereka sudah tidak memanusiakan manusia, tidak ada gerakan satu pun pemimpin negara di muka bumi ini yang berani menghentikan mereka dan mengusir mereka dari Palestina. Palestina yang tersisa hanya Gaza pun telah dibombardir hingga semuanya mengungsi di Rafah. Sudah mereka berada di Rafah pun, zionis Yahudi tetap melakukan serangan demi serangan.
Tagar #AllEyesOnRafah viral di media sosial sampai 47 juta pemakai adalah bentuk kepedulian mereka terhadap kaum Muslim di Rafah. Kaum Muslim telah mendapatkan serangan udara dari zionis Yahudi hingga terjadi kebakaran hebat di Rafah. Seluruh umat manusia hanya bisa melihat mereka dan tidak bisa berbuat apa-apa karena terpenjara oleh sekat-sekat negara. Lalu apa yang seharusnya dilakukan kaum Muslim hari ini untuk membebaskan Palestina? Mampukah kaum Muslim mendapatkan solusi agar bisa menyelamatkan kaum Muslim di sana?
Menyoal Tagar #AllEyesOnRafah Menjadi Viral di Media Sosial Pasca-genosida di Rafah
Tagar #AllEyesOnRafah viral setelah zionis Yahudi laknatullah menyerang Rafah. Tagar tersebut berupaya mengingatkan seluruh semesta agar memusatkan perhatiannya kepada Rafah yang diserang Yahudi laknatullah. Tagar tersebut adalah bentuk perlawanan kaum Muslim agar semuanya berusaha menghentikan genosida yang terjadi di Rafah. Media sosial dibanjiri kondisi Rafah setelah diserang zionis Yahudi. Dari anak yang kehilangan kepalanya sampai kondisi korban meninggal setelah serangan tersebut.
Apa yang dilakukan zionis Israel mendapatkan kecaman dunia, tetapi belum ada yang berani menghentikan kebiadaban mereka, hal tersebut karena mata, mulut, dan tangan penguasa muslim masih dalam belenggu Barat. Dikutip dari detik.com (28-5-2024), Militer zionis laknatullah mengatakan bahwa serangan udara tersebut menewaskan dua agen senior Hamas. Militer zionis laknatullah menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan
mengenai warga sipil yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Namun faktanya, zionis laknatullah tidak hanya menyerang laki-laki Muslim Palestina, tetapi juga seluruh Muslim Palestina, baik kakek nenek, perempuan, dan anak-anak. Mereka membantai muslim Palestina tanpa pandang bulu. Semua disasar tanpa belas kasihan dan tidak berperikemanusiaan. Dampak genosida Muslim Palestina terhadap dunia politik Islam yaitu sebagai berikut.
Pertama, banyak kaum Muslim yang meninggal akibat kebrutalan dan kebiadaban entitas Yahudi laknatullah. Baru 102 hari (akhir Desember 2023) saja sudah 25 ribu lebih yang syahid, apalagi hari ini? Entah sudah berapa juta Muslim Palestina yang syahid karena mempertahankan akidahnya dan menjaga tetap di Palestina.
Kedua, Gaza menjadi kota mati karena seluruh bangunan hancur, baik sekolah, rumah sakit, masjid semua tidak luput dari kebiadaban entitas Yahudi. Di saat yang sama, jika ada orang luar yang ingin peduli kemanusiaan memberi makanan, baju, atau obat-obatan kepada Muslim Palestina tidak luput dari serangan zionis laknatullah itu. *Ketiga,* wilayah Palestina makin sempit dan posisi mereka terhimpit karena serangan zionis laknatullah yang bertubi-tubi.
Keempat, jika Muslim Rafah benar-benar digenosida oleh kafir zionis laknatullah, sungguh itu adalah bukti kekalahan kaum Muslim. Saudaranya dibantai mati, jiwa-jiwa kaum Muslim dipenjara oleh belenggu nasionalisme, sampai-sampai sebagai penguasa Muslim diam saja melihat itu semua.
Kelima, zionis laknatullah makin sombong, zalim, dan berhati iblis. Dosa-dosa yang mereka tumpahkan terhadap kaum Muslim di dunia ini tidak akan berlalu begitu saja, ada hari pembalasan yang akan membayar kezaliman mereka terhadap Muslim Palestina.
Hari ini umat Islam berada di posisi yang sulit. Mereka harus melihat upaya genosida Muslim Palestina dalam kondisi tercerai berai tanpa mampu menolong mereka. Sebenarnya untuk memusnahkan zionis laknatullah dari muka bumi ini sangat mudah bagi Allah Subhanahu wata'ala.
Hanya saja adanya mereka di muka bumi untuk menguji keimanan kaum Muslim, akankah benar-benar mengambil peran mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah Islamiah untuk menolong Muslim Palestina atau hanya diam saja bak setan bisu atau justru ikut andil dalam menyukseskan kezaliman zionis laknatullah? Semua ada di tangan kita, jangan sampai apa yang kita pilih mendukung peran iblis zionis laknatullah dan menzalimi umat Islam di Palestina?
Batu Uji Tagar #AllEyesOnRafah dalam Menyatukan Umat Islam untuk Menghentikan Genosida di Palestina
Kepedulian netizen terhadap kondisi di Rafah patut diacungi jempol. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar #AllEyesOnRafah adalah bentuk solidaritas mereka terhadap yang terjadi di Rafah. Mungkinkah viralnya tagar mampu mengubah kondisi yang ada di Palestina? Mampu, jika viralnya tagar tersebut disertai edukasi terkait solusi hakiki terhadap permasalahan yang ada di Palestina insyaallah akan menggetarkan dunia dan memaksa seluruh lapisan masyarakat dunia untuk mengupayakan kembalinya Khilafah Islamiah. Hanya dengan Khilafah Islamiah, entitas Yahudi laknatullah yang membantai Muslim Palestina bisa diusir dari Masjidilaqsa.
Berikut catatan terkait batu uji tagar #AllEyesOnRafah dalam menyatukan umat Islam untuk menghentikan genosida di Palestina. Pertama, bicara soal persatuan, umat Islam harus memahami, persatuan kaum Muslim akan kuat jika dibangun berdasarkan akidah Islam. Persatuan umat tidak akan kuat jika dorongan yang memicunya hanya sebatas ikatan kesukuan, bangsa, bahkan kepentingan dunia.
Justru jangan sampai umat Islam bersatu di atas dorongan ashabiyah (kesukuan, kebangsaan, atau warna kulit), karena ini ikatan yang lemah yang akan menghancurkan mereka suatu saat nanti, jika tidak sejalan kepentingan dunia yang mereka inginkan. Oleh karena itu, tagar tersebut viral harus disertai ajakan agar umat muslim di seluruh dunia bersatu menanggalkan ego dan hanya memusat memikirkan pembebasan Palestina.
Kedua, ajakan semua mata tertuju pada Rafah, harus disertai dengan pencerdasan umat akan solusi hakiki terhadap masalah Palestina. Solusi hakiki terhadap Palestina adalah tegaknya Khilafah Islamiah. Mengapa harus sistem pemerintahan Khilafah Islam yang mampu menolong Palestina? Karena memang tidak ada satu pun negara di dunia ini yang menerapkan sistem sekuler demokrasi peduli dengan Palestina hingga mengirimkan pasukan perang untuk mengusir penjajah zionis Israel laknatullah dari Palestina.
Memperjuangkan kembalinya Khilafah Islam memang tidak semudah yang membalikkan telapak tangan, tetapi memang dibutuhkan keberanian dan kekonsistenan dalam memegang Islam sebagai jalan hidup. Jangan sampai terbawa opini Barat penjajah yang membenci Khilafah dan membentuk propaganda negatif terhadap gagasan Khilafah Islam.
Ketiga, jika tagar #AllEyesOnRafah hanya sekadar menyampaikan kondisi yang ada di Rafah tanpa disertai edukasi akan solusi hakiki masalah Palestina, maka tagar itu hanya mengetuk perasaan kaum Muslim di dunia maya. Sedangkan yang dibutuhkan kaum muslim hari ini adalah kesadaran pemikiran akan pentingnya persatuan umat mendobrak dinding nasionalisme, sehingga bersatu padu membebaskan Palestina dari kebrutalan zionis Israel laknatullah.
Inilah PR besar kaum muslim untuk mengedukasi umat, mencerdaskan pemikiran umat, dan menyeru akan solusi hakiki terhadap permasalahan Palestina. Ingat, setelah Yahudi laknatullah menguasai Palestina tidak akan pernah puas, mereka akan berusaha memporak-porandakan Timur Tengah di bawah kaki mereka. Oleh karena itu, tidak ada pilih lain kecuali kita semua ikut andil dalam perjuangan mengembalikan Khilafah Islam agar umat bisa bersatu bersama membebaskan Palestina.
Strategi Jitu untuk Menyatukan Umat Islam agar Genosida di Palestina oleh Zionis Dapat Dihentikan
Umat Islam bersatu tidak mungkin hanya isidental ketika mereka diserang kaum kafir zionis laknatullah, tetapi persatuan kaum Muslim akan mampu diwujudkan dengan dorongan akidah Islam. Karena sejatinya kaum Muslim adalah satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit tentu yang lainnya ikut merasakan sakit. Persatuan kaum Muslim akan terwujud jika mereka bersatu di bawah naungan institusi Daulah Khilafah Islamiah, karena hanya dengan khilafah umat Islam mampu bersatu padu menghancurkan kezaliman yang diciptakan zionis Yahudi laknatullah.
Pada saat ini, kebiadaban yang dilakukan zionis laknatullah belum mampu membuka mata seluruh kaum Muslim bahwa kezaliman Barat dengan mengusung sistem kapitalisme demokrasi itu nyata. Hingga ratusan tahun Muslim Palestina dijajah zionis laknatullah, belum menyadarkan mereka akan kebutuhan umat Islam terhadap Khilafah Islamiah. Apakah menunggu Muslim Palestina di genosida untuk memahami bahwa mereka butuh kekuatan militer untuk mengusir zionis laknatullah? Apakah dunia Islam menunggu bernasib seperti Palestina baru sadar jika zionis laknatullah begitu kejam dan harus dimusnahkan dari muka bumi ini?
Pasti dunia akan berteriak jika genosida terus dilakukan oleh zionis laknatullah di Palestina. Namun sebesar apa teriakan dunia membela Muslim Palestina jika mereka tidak memahami solusi hakiki terhadap penjajahan di Palestina? Harus meminta tolong kepada siapa lagi, jika seluruh penguasa-penguasa negeri Muslim mengambil peran sebagai setan bisu dan PBB sebagai legitimasi kezaliman yang ada di Rafah?
Inilah pentingnya kaum Muslim menyadari menyuarakan kembalinya penegakkan Khilafah Islamiah untuk menolong saudara Muslim di Rafah adalah jalan untuk menolong Muslim Palestina. Tidak hanya Muslim Palestina tetapi juga seluruh umat Islam di dunia yang tinggal di bawah rezim anti Islam. Jika kaum Muslim tidak menyadari pentingnya hal ini, kepada siapa kaum Muslim harus berharap pembebasan Palestina dan pengusiran zionis laknatullah dari Masjidilaqsa?
Oleh karena itu, dakwah menyeru membangkitkan umat akan pentingnya khilafah tidak boleh ditinggalkan dan harus didukung dengan segala saya upaya, karena tidak mungkin umat Islam berharap pada demokrasi kapitalisme untuk menolong agama ini. Justru demokrasi kapitalisme adalah alat penjajahan Barat untuk memperbudak manusia agar tunduk dalam belenggu keserakahan kafir penjajah.
Strategi Islam membebaskan Palestina adalah dengan persatuan umat muslim di bawah satu komando Khilafah Islamiah dan mengusir zionis laknatullah dari Masjidilaqsa. Jika Khilafah Islamiah belum tegak harus ada upaya kaum Muslim untuk mengembalikannya. Upaya mengembalikan kehidupan Islam ini adalah jalan terakhir untuk membebaskan Palestina dan memboikot zionis Yahudi dari Masjidilaqsa.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama. Tagar #AllEyesOnRafah viral setelah zionis Yahudi laknatullah menyerang Rafah. Tagar tersebut berupaya mengingatkan seluruh semesta agar memusatkan perhatiannya kepada Rafah yang diserang Yahudi laknatullah. Tagar tersebut adalah bentuk perlawanan kaum Muslim agar semuanya berusaha menghentikan genosida yang terjadi di Rafah. Media sosial dibanjiri kondisi Rafah setelah diserang zionis Yahudi. Dari anak yang kehilangan kepalanya sampai kondisi korban meninggal setelah serangan tersebut.
Kedua. Kepedulian netizen terhadap kondisi di Rafah patut diacungi jempol. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar #AllEyesOnRafah adalah bentuk solidaritas mereka terhadap yang terjadi di Rafah. Mungkinkah viralnya tagar mampu mengubah kondisi yang ada di Palestina? Mampu, jika viralnya tagar tersebut disertai edukasi terkait solusi hakiki terhadap permasalahan yang ada di Palestina insyaallah akan menggetarkan dunia dan memaksa seluruh lapisan masyarakat dunia untuk mengupayakan kembalinya Khilafah Islamiah. Hanya dengan Khilafah Islamiah, entitas Yahudi laknatullah yang membantai Muslim Palestina bisa diusir dari Masjidilaqsa.
Ketiga. Umat Islam bersatu tidak mungkin hanya isidental ketika mereka diserang kaum kafir zionis laknatullah, tetapi persatuan kaum Muslim akan mampu diwujudkan dengan dorongan akidah Islam. Karena sejatinya kaum Muslim adalah satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit tentu yang lainnya ikut merasakan sakit. Persatuan kaum Muslim akan terwujud jika mereka bersatu di bawah naungan institusi Daulah Khilafah Islamiah, karena hanya dengan khilafah umat Islam mampu bersatu padu menghancurkan kezaliman yang diciptakan zionis Yahudi laknatullah.
Oleh. Ika Mawarningtyas (Direktur Mutiara Umat Institute)
Materi Kuliah Online Uniol 4.0 Diponorogo, Rabu, 5 Juni 2024 di bawah asuhan Prof. Dr. Suteki, S.H., M. Hum.
#Lamrad #LiveOpperessedOrRiseAgainst