TintaSiyasi.id -- Orang-orang yang bertawakal adalah golongan yang dicintai oleh Allah, dan hal ini disebutkan dalam Al-Quran. Salah satu ayat yang menyebutkan hal ini adalah:
Al-Quran Surat Al-Imran Ayat 159
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (Q.S. Ali Imran: 159)
Ayat ini menekankan pentingnya tawakal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha sekuat tenaga dan membuat keputusan yang bijaksana. Dengan tawakal, seseorang menunjukkan kepercayaannya kepada kekuasaan dan kehendak Allah, yang merupakan salah satu bentuk penghambaan yang sangat dihargai dalam Islam.
Al-Quran Surat Al-Anfal Ayat 2
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal." (Q.S. Al-Anfal: 2)
Ayat ini menjelaskan karakteristik orang-orang beriman, salah satunya adalah tawakal. Mereka yang bertawakal adalah orang-orang yang mengandalkan Allah dalam setiap urusan mereka dan meyakini bahwa Allah-lah yang mengatur segala sesuatu.
Dengan memahami dan mengamalkan tawakal, seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan ketenangan dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan kehendak Allah. Tawakal juga mengajarkan seseorang untuk tidak berputus asa dan terus berusaha dalam hidup, seraya mempercayakan hasil akhirnya kepada Allah.
Bagaimana ciri-ciri orang yang bertawakal kepada Allah SWT dalam penjelasan Al-Qur'an.
Orang yang bertawakal kepada Allah SWT memiliki beberapa ciri-ciri yang dijelaskan dalam Al-Quran. Berikut adalah beberapa ciri-ciri tersebut:
1. Keyakinan Penuh kepada Allah
Orang yang bertawakal memiliki keyakinan penuh bahwa Allah adalah satu-satunya penolong dan pelindung dalam segala situasi. Mereka percaya bahwa segala urusan mereka berada dalam kendali Allah.
2. Menyerahkan Segala Urusan kepada Allah
Setelah berusaha sekuat tenaga, mereka menyerahkan hasilnya kepada Allah, seperti yang dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 159:
"...Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (Q.S. Ali Imran: 159)
3. Tidak Takut Selain kepada Allah
Orang yang bertawakal hanya takut kepada Allah dan tidak takut kepada makhluk atau kekuatan lain. Mereka yakin bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak.
4. Mengutamakan Akhirat di atas Dunia
Mereka lebih mengutamakan urusan akhirat daripada urusan dunia. Tawakal membuat mereka fokus pada kehidupan yang abadi di akhirat, tanpa mengabaikan tanggung jawab di dunia.
5. Ketenangan Hati
Orang yang bertawakal merasa tenang dan damai karena mereka tahu bahwa Allah mengatur segala sesuatu dengan sempurna. Mereka tidak mudah panik atau cemas terhadap apapun yang terjadi.
6. Keteguhan dalam Iman
Mereka memiliki keteguhan iman dan keyakinan yang kuat. Hal ini dinyatakan dalam surat Al-Anfal ayat 2:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal." (Q.S. Al-Anfal: 2)
7. Mengikuti Petunjuk Allah dan Rasul-Nya
Mereka selalu berusaha mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam setiap aspek kehidupan mereka. Mereka yakin bahwa mengikuti ajaran Islam adalah jalan terbaik dalam segala hal.
8. Sabar dan Ikhlas
Tawakal mengajarkan mereka untuk sabar dan ikhlas dalam menerima takdir Allah, baik itu berupa ujian atau nikmat. Mereka selalu bersyukur dalam keadaan apapun.
9. Berusaha dengan Maksimal
Meskipun mereka menyerahkan hasilnya kepada Allah, mereka tetap berusaha sebaik mungkin dalam setiap pekerjaan. Mereka tidak pasif, tetapi aktif dalam menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan dedikasi.
10. Tidak Bergantung pada Makhluk
Orang yang bertawakal tidak menggantungkan harapannya pada manusia atau makhluk lain, tetapi hanya kepada Allah. Mereka yakin bahwa segala sesuatu yang mereka butuhkan akan diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya.
Dengan memahami dan mengamalkan ciri-ciri ini, seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan keyakinan yang kokoh bahwa Allah adalah penolong dan pelindung yang terbaik.
Allah SWT Mahasuci telah menjadikan Tawakal kepada-Nya adalah tanda keimanan dan ciri keislaman.
Benar sekali, tawakal kepada Allah SWT adalah tanda keimanan dan ciri keislaman. Allah SWT Maha Suci telah menetapkan bahwa tawakal adalah salah satu karakteristik penting dari seorang mukmin yang sejati. Berikut adalah beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan pentingnya tawakal sebagai tanda keimanan dan ciri keislaman:
1. Surat Al-Imran Ayat 159
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (Q.S. Ali Imran: 159)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertawakal, mengaitkan tawakal dengan kasih sayang dan keridhaan-Nya.
2. Surat Al-Anfal Ayat 2
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal." (Q.S. Al-Anfal: 2)
Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu ciri orang beriman adalah tawakal kepada Allah, menunjukkan hubungan erat antara iman dan tawakal.
3. Surat At-Tawbah Ayat 51
"Katakanlah: 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.'" (Q.S. At-Tawbah: 51)
Ayat ini mengajarkan bahwa orang beriman harus bertawakal hanya kepada Allah, menunjukkan tawakal sebagai sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap mukmin.
4. Surat Ibrahim Ayat 11
"Para rasul mereka berkata kepada mereka: 'Kami ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang beriman harus bertawakal.'" (Q.S. Ibrahim: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa para rasul juga menekankan pentingnya tawakal kepada Allah sebagai tanda keimanan.
5. Surat Al-Mulk Ayat 29
"Katakanlah: 'Dialah Tuhan Yang Maha Pemurah, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal; kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.'" (Q.S. Al-Mulk: 29)
Ayat ini mengaitkan tawakal dengan keimanan kepada Allah, menegaskan bahwa keimanan dan tawakal adalah dua hal yang tidak terpisahkan.
6. Surat Al-Furqan Ayat 58
"Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya," (Q.S. Al-Furqan: 58)
Ayat ini memerintahkan orang beriman untuk bertawakal kepada Allah, yang menunjukkan bahwa tawakal adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap Muslim sebagai bagian dari keimanannya.
Kesimpulan
Tawakal kepada Allah SWT adalah sikap yang sangat penting dalam Islam dan merupakan tanda keimanan yang sejati. Dengan tawakal, seorang Muslim menunjukkan keyakinan dan kepercayaannya kepada Allah sebagai satu-satunya penolong dan pelindung.
Tawakal juga mencerminkan ketundukan dan ketaatan kepada Allah, serta keyakinan bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya. Sebagai tanda keimanan dan ciri keislaman, tawakal memperkuat hubungan seorang hamba dengan Tuhannya dan membimbingnya dalam menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan dan ketenangan.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Psikologi Pendidikan Pascasarjana UIT Lirboyo