TintaSiyasi.id -- Pertanyaan mengenai mana yang lebih utama antara zikir dan membaca Al-Qur'an sering muncul di kalangan umat Islam. Kedua amalan ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam ajaran Islam. Berikut adalah beberapa poin yang dapat membantu dalam memahami perbandingan antara keduanya:
Keutamaan Zikir
1. Mendekatkan Diri kepada Allah: Zikir adalah salah satu cara untuk selalu mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
o "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28)
2. Perintah Allah dan Rasul-Nya: Banyak ayat dan hadits yang memerintahkan untuk selalu berdzikir. Misalnya:
o "Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab: 41)
o "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir adalah seperti perumpamaan orang yang hidup dan mati." (HR. Bukhari)
3. Penghapus Dosa: Dzikir dapat menjadi sarana penghapus dosa-dosa kecil:
o "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallah wa bihamdih' seratus kali sehari, dihapuskan dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Membaca Al-Qur'an
1. Pahala yang Berlipat Ganda: Membaca Al-Qur'an memiliki pahala yang sangat besar. Setiap huruf yang dibaca mendapatkan pahala:
o "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, dan satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan bahwa 'Alif Lam Mim' itu satu huruf, akan tetapi 'Alif' satu huruf, 'Lam' satu huruf, dan 'Mim' satu huruf." (HR. Tirmidzi)
2. Petunjuk dan Rahmat: Al-Qur'an adalah petunjuk dan rahmat bagi umat manusia:
o "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2)
o "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..." (QS. Al-Isra’: 82)
3. Syafaat di Hari Kiamat: Al-Qur'an akan menjadi pemberi syafaat bagi orang yang membacanya pada hari kiamat:
o "Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya." (HR. Muslim)
Pendekatan dalam Memilih yang Lebih Utama
1. Konteks dan Kondisi: Keutamaan antara dzikir dan membaca Al-Qur'an dapat tergantung pada konteks dan kondisi seseorang. Misalnya, jika seseorang sedang dalam perjalanan atau sibuk, dzikir mungkin lebih mudah dilakukan. Namun, jika seseorang memiliki waktu luang dan tempat yang tenang, membaca Al-Qur'an bisa lebih diutamakan.
2. Kebutuhan Spiritual: Kadang-kadang, seseorang mungkin merasa lebih tenang dan dekat dengan Allah melalui dzikir, sementara di waktu lain, membaca Al-Qur'an memberikan ketenangan dan petunjuk yang dibutuhkan.
3. Keseimbangan dalam Amalan: Islam mengajarkan keseimbangan dalam beribadah. Adalah baik untuk menggabungkan kedua amalan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, memulai hari dengan membaca beberapa ayat Al-Qur'an dan mengisinya dengan dzikir di waktu-waktu tertentu.
Kesimpulan
Baik dzikir maupun membaca Al-Qur'an adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki keutamaan yang besar. Tidak ada yang lebih utama secara mutlak antara keduanya, karena keduanya memiliki peran dan manfaat yang berbeda dalam mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggabungkan keduanya dalam rutinitas ibadah sehari-hari, sesuai dengan waktu dan kondisi masing-masing.
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa membaca Al-Quran adalah ibadah yang paling baik bagi semua orang.
Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar dan filsuf Islam yang terkenal, memang sangat menekankan pentingnya membaca Al-Qur'an. Dalam karyanya yang terkenal, "Ihya' Ulum al-Din" (Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama), ia menjelaskan tentang keutamaan dan adab membaca Al-Qur'an. Menurutnya, membaca Al-Qur'an memiliki keutamaan yang sangat besar karena merupakan kalam Allah yang langsung dan memiliki banyak manfaat spiritual.
Pandangan Imam Al-Ghazali tentang Membaca Al-Qur'an
1. Ibadah yang Paling Utama: Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah yang paling utama. Ini karena Al-Qur'an adalah firman Allah yang paling suci dan mengandung petunjuk hidup yang paling lengkap.
2. Manfaat Spiritual: Membaca Al-Qur'an bukan hanya tentang mendapatkan pahala, tetapi juga tentang pencerahan hati dan pikiran. Al-Ghazali percaya bahwa membaca Al-Qur'an dengan penuh kesadaran dan khusyuk dapat membawa ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah.
3. Koneksi Langsung dengan Allah: Membaca Al-Qur'an adalah bentuk zikir yang sangat spesial karena mengandung firman-firman Allah. Dalam setiap huruf dan kata yang dibaca, terdapat keberkahan dan petunjuk langsung dari Allah.
Beberapa Poin dari "Ihya' Ulum al-Din"
1. Adab Membaca Al-Qur'an: Al-Ghazali menekankan pentingnya mematuhi adab dalam membaca Al-Qur'an, seperti berwudhu, memilih tempat yang bersih, membaca dengan tartil (perlahan-lahan dan jelas), serta memahami maknanya.
2. Kualitas Bacaan: Ia juga menekankan bahwa kualitas bacaan lebih penting daripada kuantitas. Membaca dengan penuh penghayatan dan memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an lebih utama daripada sekadar membaca banyak tanpa pengertian.
3. Refleksi dan Aplikasi: Al-Ghazali mendorong umat Islam untuk tidak hanya membaca Al-Qur'an tetapi juga merenungkan isinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini karena tujuan utama dari membaca Al-Qur'an adalah untuk mengambil pelajaran dan petunjuk hidup yang terkandung di dalamnya.
Kesimpulan
Imam Al-Ghazali memang menganggap membaca Al-Qur'an sebagai ibadah yang sangat utama karena berbagai manfaat spiritual dan petunjuk hidup yang terkandung di dalamnya. Namun, penting juga untuk diingat bahwa dalam tradisi Islam, keseimbangan antara berbagai bentuk ibadah sangat dianjurkan. Dzikir, shalat, sedekah, dan amal-amal baik lainnya juga memiliki keutamaan dan tempat yang penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Oleh karena itu, meskipun membaca Al-Qur'an adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar, umat Islam juga dianjurkan untuk menggabungkan berbagai bentuk ibadah dalam keseharian mereka, sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Jika Al-Quran lebih baik untukmu, engkau harus membaca dan merenungkannnya.
Imam Al-Ghazali menekankan bahwa membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah yang paling utama. Al-Qur'an tidak hanya sebagai bacaan suci, tetapi juga sebagai sumber petunjuk dan pencerahan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengintegrasikan membaca dan merenungkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari:
Cara Membaca dan Merenungkan Al-Qur'an
1. Membaca dengan Tartil: Membaca Al-Qur'an dengan tartil, yaitu perlahan-lahan dan dengan pemahaman, sangat dianjurkan. Ini membantu dalam merenungkan makna setiap ayat.
o "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan (tartil)." (QS. Al-Muzzammil: 4)
2. Memahami Makna Ayat: Usahakan untuk memahami makna ayat-ayat yang dibaca. Menggunakan terjemahan dan tafsir dapat sangat membantu dalam merenungkan isi Al-Qur'an.
3. Konsistensi dalam Membaca: Membuat rutinitas harian untuk membaca Al-Qur'an, walaupun hanya beberapa ayat setiap hari, dapat membantu membangun kebiasaan yang baik.
4. Merenungkan dan Mengaplikasikan: Setiap kali membaca Al-Qur'an, coba renungkan makna ayat-ayat tersebut dan pikirkan bagaimana ayat-ayat itu bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
o "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24)
5. Doa Sebelum dan Sesudah Membaca: Memulai dengan doa agar diberikan pemahaman dan mengakhiri dengan doa agar diberikan kekuatan untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari dapat meningkatkan kualitas bacaan.
Keutamaan Membaca dan Merenungkan Al-Qur'an
1. Petunjuk Hidup: Al-Qur'an adalah petunjuk hidup bagi umat manusia, memberikan panduan dalam segala aspek kehidupan.
o "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2)
2. Mendapatkan Pahala: Setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur'an diberikan pahala.
o "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, dan satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya." (HR. Tirmidzi)
3. Menenangkan Hati: Membaca dan merenungkan Al-Qur'an dapat menenangkan hati dan memberikan ketenangan jiwa.
o "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28)
Kesimpulan
Membaca dan merenungkan Al-Qur'an adalah ibadah yang sangat utama dan membawa banyak manfaat. Dengan memahami makna dan menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan petunjuk serta keberkahan. Meluangkan waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan Al-Qur'an akan membantu memperkuat iman dan meningkatkan kualitas hidup spiritual.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo